SuaraMalang.id - Bupati Probolinggo Tantriana Sari mengancam menunda pencairan dana desa (DD). Ini merespon masih rendahnya keseriusan penanganan pandemi Covid-19 di tingkat desa.
Hal itu terungkap saat Rapat Koordinasi Bersama Forkopimda di pendapa kabupaten setempat, Rabu (23/12/2020). Kapolres dan Kapolresta Probolinggo, Dandim, Ketua DPRD, perwakilan Kejari setempat dan sejumlah pejabat pemkab hadir.
Bupati Tantriana meminta Sekda Soeparwiyono mengkaji penundaan pencairan DD bagi yang tidak memiliki Satgas Penanganan Covid-19.
"Bapak Sekda, tolong dikaji. Satgas desa apa bisa dijadikan syarat pencairan dana desa? Jika tidak ada punishment (hukuman, Red), khawatir semangat kades kendor (dalam penanganan Covid 19, Red)," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id -- media jejaring suara.com, Sabtu (26/12/2020).
Berdasarkan amatan bupati, selama ini yang berjibaku dalam penanganan pandemi masih satgas tingkat kabupaten dan kecamatan.
"Untuk tingkat desa, RT dan RW masih perlu dimaksimalkan," ujarnya.
Tantriana mengakui, kualitas SDM kades di Kabupaten Probolinggo menjadi tantangan tersendiri.
"Ada yang peduli, ada yang tidak peduli. Ada yang perlu ditotok (dipukul) dulu, baru bisa bunyi," sebutnya dalam rakor.
Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menambahkan, penerapan protokol kesehatan di masyarakat sudah kendor. Dalam hal memakai masker misalnya. Masyarakat memakai masker hanya bila ada operasi yustisi penegakan protokol kesehatan.
Baca Juga: Ini Nih Wisata Kincir Angin Instagramable yang Lagi Ngehits di Jember
Hal yang sama diungkapkan ketua DPRD, Andi Suryanto. "Ketika sakit, budaya berobat mulai pudar. Bukan takut pada obatnya, tapi pada konsekwensinya," kata Andi.
Kabupaten Probolinggo terdiri dari 325 desa yang tersebar di 24 kecamatan. Plus lima kelurahan. Daerah dengan tagline Endless Probolinggo ini dihuni 1,2 juta penduduk.
Di antara 29 kabupaten di Jatim, dana desa untuk Kabupaten Probolinggo adalah yang tertinggi dalam dua tahun terakhir. Yaitu sebesar Rp 392 miliar pada tahun 2019, dan Rp 432 miliar pada tahun 2020.
Berita Terkait
-
Kronologi Calon Jaksa Tewas saat Kejar Tersangka Korupsi Dana Desa di Asahan
-
Bagaimana Cara Sekdes Cipaku Korupsi Rp 513 Juta Buat Beli Diamond Mobile Legends?
-
Tampang Sekdes Cipaku Korupsi Rp 513 Juta Buat Top Up Diamond Mobile Legends
-
Ngamuk di DPR Gara-gara Data Desa Tanpa Listrik Amburadul, Bahlil: Masih Mau Jadi Dirjen Kau?
-
Korupsi Dana Desa untuk Senang-senang, Kades Sukasenang Ditahan Jaksa
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
Terkini
-
AgenBRILink BRI Tembus 67 Ribu Desa, Perluas Inklusi Keuangan
-
Biaya Studi Semesteran (BSS) Universitas Muhammadiyah Malang di Tahun 2025
-
Bocoran 20 Teka-Teki Makanan dan Minuman MPLS 2025 untuk SMP dan SMA
-
Manfaat Menggunakan Voucher Grabgifts
-
Dari Stasiun hingga Gang Legendaris: 7 Surga Bakso di Malang yang Wajib Dikunjungi