Melihat suporter berdesakan di pintu keluar, Edi mengambil keputusan untuk melompat dari tribun. Dia mendahulukan istrinya untuk melompat, dan di bawah bagian luar, sejumlah aremania telah siap membantu satu persatu.
"Karena melihat pintu sudah berdesakan, saya mengambil langkah emergency. Melompat dari tribun melewati Pagar yang ada di depan. Di bawah sudah ada teman aremania yang lain yang sudah siap, dan saya juga akhirnya keluar dari Stadion," katanya.
Edi mengalami benturan di bagian lutut, yang sempat luka lebam, istrinya Yuni hampir pingsan akibat gas air mata.
"Sesak nafas, saya juga hampir pingsan, tapi berusaha bagaimana bisa selamat, ya Alhamdulillah bisa pulang dengan keadaan baik-baik saja," cetus Yuni, Aremanita Banyuwangi.
Baca Juga:Bocah Nonton Arema Pertama Kali, Tabung Uang Jajan Malah Berakhir Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan
Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi