Bahkan, pihaknya telah bersurat ke Wikipedia untuk segera memperbaiki atas disinformasi yang tertuang dalam platform tersebut.
"Wikipedia ini seringkali menjadi rujukan informasi, kalau informasi yang ada di dalamnya mudah diubah tentu akan merugikan secara lembaga apalagi kepala daerah. Jadi kami segera mengirimkan surat ke Wikipedia dan mentracing atas dasar apa oknum melakukan hal tersebut," pungkasnya.
Sebagai informasi, saat TIMES Indonesia mencoba kembali membuka biografi Wali Kota Malang Sutiaji di platform Wikipedia, kini tulisan-tulisan disinformasi tersebut telah hilang dan kembali ke informasi semula.
Baca Juga:Malang Terendam Banjir, Warganet Salahkan Wali Kota yang Hanya Urusi MiChat