"Update pada Jumat 3 September 2021 oleh tim dari BBMKG Wilayah III bahwa peralatan sirine tsunami rekayasa di Banyuwangi sudah berfungsi dengan baik semuanya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas IIA Tretes Pasuruan, Djati Cipto Kuncoro kepada TIMES Indonesia.
Informasi soal potensi ancaman tsunami sebelumnya diperingatkan oleh BMKG agar pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bersiap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami 28 meter yang berpotensi menerjang daerah itu dalam 29 menit.
Informasi itupun kemudian ramai dibicarakan hingga sampai kepada masyarakat Banyuwangi. Apalagi terdapat catatan historis bencana tsunami di Banyuwangi yang pernah terjadi pada 3 Juni tahun 1994, yang membuat 229 orang meninggal dunia.
Sejak peristiwa itulah, kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa terus dilakukan, baik melalui mitigasi bencana maupun kontingensinya. Salah satunya ialah dengan memasang system peringatan dini atau early warning system (EWS) di wilayah rawan bencana tsunami.
Baca Juga:Jadi Perhatian BMKG, Pacitan Berpotensi Gempa Magnitudo 8,7 dan Rawan Tsunami Pula