SuaraMalang.id - Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kecamatan Sukun, Kota Malang, menjadi saksi peringatan seratus hari wafatnya tokoh toleransi antarumat beragama, Romo A. Benny Susetyo.
Acara tersebut digelar pada Senin malam, dihadiri keluarga, sahabat, dan tokoh masyarakat, termasuk anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo, yang juga saudara kandung almarhum.
Dalam sambutannya, Andreas mengenang peran besar Romo Benny dalam merajut keberagaman dan persaudaraan sejati. Ia menyampaikan bahwa lokasi acara, Ruang Wisnu Adi di GKJW, memiliki nilai sejarah penting bagi almarhum.
“Ruang ini adalah tempat Romo Benny sering berkumpul bersama almarhum Gus Dur, almarhum KH. Hasyim Muzadi, dan Wisnu Adi untuk menggagas ide-ide besar dalam membangun persaudaraan sejati. Bahkan di sini pula deklarasi Forum Antar-Umat Beragama pertama kali dilakukan,” ujar Andreas, Senin (13/1/2025).
Baca Juga: Dari 5.656 Jadi 3.468, Pemkot Malang Berjuang Keras Menuju Zero Anak Putus Sekolah
Andreas mengungkapkan bahwa semasa hidup, Romo Benny memilih Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai tempat pengabdian terakhirnya. Almarhum menolak berbagai tawaran pindah ke Jakarta, karena meyakini BPIP sebagai terminal akhir perjuangannya dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.
“Romo Benny selalu mengatakan, jangan pernah melupakan atau meninggalkan Pancasila. Ini adalah warisan besar yang beliau tinggalkan untuk kita semua,” tambah Andreas.
Peringatan 100 hari ini juga diisi dengan sarasehan untuk mengenang perjuangan dan cita-cita Romo Benny dalam menjaga keberagaman.
Andreas berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk melanjutkan nilai-nilai toleransi yang telah dirintis oleh almarhum.
“Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus merajut persaudaraan sejati, merawat keberagaman, dan menjaga nilai-nilai Pancasila,” tutup politisi PDIP tersebut.
Baca Juga: Tahlilan Jadi Ajang Manipulasi Izin? Warga Tolak Pemakaman Komersial Baqi Memorial Park
Semasa hidup, Romo Benny dikenal sebagai tokoh yang konsisten menyuarakan pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Ia banyak terlibat dalam inisiatif lintas agama dan menjadi teladan dalam membangun dialog antarumat.
Acara ini juga menjadi momen refleksi bagi para peserta, menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai keberagaman dan kebangsaan yang diwariskan oleh Romo Benny Susetyo.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling