SuaraMalang.id - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Malang, Suryadi, turut memberikan tanggapannya terkait kabar yang beredar tentang seorang calon kepala daerah (cakada) yang diduga meminta mahar politik bernilai puluhan miliar rupiah bagi pihak yang ingin menjadi wakilnya dalam Pilkada Kota Malang. Suryadi menyebutkan bahwa kabar tersebut terdengar menggelikan.
"Ya cukup menggelikan memang, ketika uang puluhan miliar menjadi syarat mahar politik," kata Suryadi saat dimintai keterangan, Senin (14/10/2024).
Menurut Suryadi, seharusnya syarat utama untuk menjadi calon kepala daerah adalah kemampuan berpihak kepada masyarakat, bukan uang.
Ia menegaskan bahwa perhatian, loyalitas, dan rasa memiliki terhadap masyarakat adalah faktor utama yang harus dimiliki oleh setiap calon.
Baca Juga: Masa Tenang Rawan 'Serangan Fajar', Bawaslu Kota Batu Ajak Masyarakat Perangi Politik Uang
"Yang harus menjadi syarat adalah kemampuan untuk berpihak kepada masyarakat Kota Malang, bukan dengan mahar politik," tegasnya.
Suryadi juga menekankan bahwa jika benar dugaan mahar politik tersebut, itu merupakan langkah yang keliru dalam upaya menjadi kepala daerah.
Ia menegaskan bahwa menjadi wali kota bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah bentuk pengabdian untuk masyarakat.
"Menjadi wali kota bukan untuk mencari pekerjaan, tapi sebagai pengabdian murni dan perjuangan untuk masyarakat Kota Malang," jelas Suryadi.
Ia menambahkan bahwa dalam mencalonkan diri sebagai kepala daerah, seorang pasangan calon (paslon) seharusnya hanya berkomitmen untuk memberikan perhatian dan atensi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Abah Anton Gandeng 'Raja CSR' Dimyati, Targetkan Pembangunan Kota Malang Super Cepat
"Yang selayaknya menjadi syarat adalah bagaimana calon tersebut mampu memberikan perhatian dan berupaya mensejahterakan masyarakat Kota Malang," tutupnya.
Berita Terkait
-
KPU Klaim Pemungutan Suara Ulang Pilkada di 5 Kabupaten/Kota Tertib dan Lancar
-
Hasto Klaim Dapatkan Intimidasi Sejak 2023: Makin Kuat Setelah Pilkada 2024
-
Dana PSU Pilkada 2024 Minim, Kemendagri: Sosialisasi dan Rapat di Hotel Nggak Perlu!
-
Hampir 60 Persen Pilkada 2024 Harus Diulang, Deddy Sitorus: Pemilu Paling Brengsek, Kalau Perlu Semua Mundur Berjamaah
-
Lapor ke DPR, Wamendagri Sebut Hanya 8 Daerah Siap Gelar Pilkada Ulang, 16 Lainnya Tak Sanggup Masih Butuh Dana
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab