SuaraMalang.id - Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terdapat 1.395 anak di Kota Batu yang tergolong sebagai Anak Tidak Sekolah (ATS).
Namun, jumlah ini belum final dan sedang dalam proses sinkronisasi dan validasi antara Kemendikbud dan Dinas Pendidikan setempat.
Yayat Supriatna, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batu, menjelaskan bahwa proses validasi data ATS ini akan melibatkan survei langsung ke desa dan kelurahan di Kota Batu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebenaran data dan mengidentifikasi penyebab ATS di setiap wilayah.
"Terdapat tiga kategori ATS, yaitu anak yang putus sekolah (drop out/DO), anak yang lulus tapi tidak melanjutkan (LTM), dan anak yang belum pernah bersekolah (BPB). Kami sedang memverifikasi setiap kategori ini," ujar Yayat.
Baca Juga: Coban Kaca: Hidden Gem di Kota Batu yang Memikat Hati
Lebih lanjut, Yayat menjelaskan bahwa kategori DO dan LTM dapat diketahui melalui Dapodik, sementara untuk kategori BPB, data masih perlu diverifikasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) serta data Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Pemerintah Kota Batu akan bekerja sama dengan desa dan kelurahan untuk mendalami penyebab ATS di masing-masing wilayah.
Yayat juga menyoroti bahwa penyebab ATS sangat beragam, mulai dari pola pikir masyarakat, dukungan orang tua, hingga faktor ekonomi yang membuat anak-anak memilih bekerja daripada melanjutkan sekolah.
"Kami menghadapi tantangan dalam mengajak anak-anak yang sudah bekerja untuk kembali melanjutkan pendidikan. Padahal, ada program kejar paket yang fleksibel dan ijazahnya juga diakui secara resmi," tambah Yayat.
Dari total sementara 1.395 ATS yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Batu, Yayat menambahkan bahwa sebagian besar anak tidak sekolah berada di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Sementara untuk jenjang SD, jumlahnya relatif lebih sedikit.
Baca Juga: Angin Kencang Terjang Kota Batu, Pohon Tumbang Timpa Kabel Telekomunikasi
Dinas Pendidikan Kota Batu bersama dengan pihak terkait berharap dapat menyelesaikan validasi data ATS ini dan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah anak tidak sekolah di wilayah tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Coban Kaca: Hidden Gem di Kota Batu yang Memikat Hati
-
Angin Kencang Terjang Kota Batu, Pohon Tumbang Timpa Kabel Telekomunikasi
-
Fobia Dibunuh, Pria Paruh Baya di Batu Tembak Tukang Bakso
-
Bakar Uang Rp2,7 Juta untuk Merakit Senjata, Motif Pelaku Penembakan di Batu Bikin Geram
-
Teror Penembakan di Kota Batu: Residivis Penembak Misterius Akhirnya Ditangkap
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!