Ilustrasi air berubah menjadi warna merah darah. (Instagram/ @infobdgbaratcimahi).
Ia menduga fenomena ini mungkin disebabkan oleh sesuatu di area tersebut, namun tidak bisa menjelaskan penyebab pastinya.
“Kalau ditanya kenapa air bisa merah saya kurang paham. Yang jelas fenomena ini harus membuat kita semua introspeksi diri,” kata Warsono.
Sebagai tindak lanjut, warga akan menggelar selamatan desa di area pesarean umum Desa Kidal pada Senin (8/7) untuk memperingati bulan Suro, sebagai simbol rasa syukur dan doa agar desa semakin baik dan terhindar dari musibah.
“Selamatan desa ini sebagai simbol rasa syukur dan ucapan doa warga agar tahun-tahun sebelumnya Desa Kidal semakin baik dan tidak ada musibah,” tutup Warsono.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sanusi Siap Berlaga di Pilkada Malang 2024, Tunggu Restu Megawati dan Pendamping Misterius
-
Kakek 70 Tahun Tewas Terlindas Kereta di Malang, Uang Rp6 Juta Berserakan
-
Gelombang Pencurian Kotak Amal Menghantui Tempat Ibadah di Karangploso, Warga Resah
-
Terekam CCTV! Maling Tas SPG di Minimarket Yello Mart Wagir Beraksi Kilat
-
Pulang Kerja, Perawat di Malang Tewas Tabrak Tiang Telepon
Terpopuler
Pilihan
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
Terkini
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM
-
Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli: Dorong Minat Baca Anak di Daerah Tertinggal