Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:39 WIB
Candi Badut (Dok. Pribadi/alfaalfnsyh)

SuaraMalang.id - Candi Badut merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang terletak di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, tidak jauh dari pusat Kota Malang.

Candi ini diyakini sebagai candi tertua di Jawa Timur, diperkirakan dibangun sekitar tahun 760 Masehi atau tepatnya pada abad ke-8 di era Kerajaan Kanjuruhan.

Informasi mengenai berdirinya Candi Badut tercatat dalam Prasasti Dinoyo.

Candi Badut diduga merupakan peninggalan dari Raja Kerajaan Kanjuruhan, Raja Gajayana.

Dalam Prasasti Dinoyo disebutkan bahwa Raja Gajayana membangun Candi Badut sebagai kuil indah untuk pemujaan kepada Sang Resi Agung, yang diresmikan dengan Arca Agastya yang terbuat dari batu hitam.

Raja Gajayana berharap bangunan candi ini dapat membinasakan penyakit yang menghilangkan semangat di kalangan masyarakat Kerajaan Kanjuruhan pada saat itu.

Nama "Badut" diambil dari nama kecil Raja Gajayana, yakni Liswa, yang bermakna anak komedi, tukang lawak, atau penghibur.

Kata tersebut bermakna sama dengan "badut," yakni seseorang yang menghibur atau berbuat lucu untuk menyenangkan hati orang lain. Itulah alasan mengapa candi bercorak Hindu ini dinamai Candi Badut.

Berbeda dengan arsitektur candi di Jawa Tengah, Candi Badut dibangun dengan bentuk sedikit melebar atau tambun menghadap ke barat. Di depan candi induk terdapat sisa-sisa fondasi tiga candi pendamping atau perwara. Kaki Candi Badut berbentuk bujur sangkar tanpa hiasan yang berdiri di atas batur.

Di sisi barat atau di depan pintu masuk candi terdapat penampil tangga naik dengan pipi tangga berbentuk lengkungan dan berujung bentuk ukel dengan bagian atas berhias kepala naga.

Sisi utara dan selatan pipi tangga berhias ornamen burung yang berdiri di atas bunga teratai. Di tangga naik menuju area dalam Candi Badut terdapat hiasan berupa Makara, makhluk mitologi dalam agama Hindu.

Dinding luar candi di bagian relung-relung dihiasi motif kala (kepala raksasa) tanpa rahang bawah, dan bingkai penampilannya dihias dengan sulur-suluran. Di bagian relung utara terdapat Arca Durga dan di selatan terdapat Arca Agastya.

Di dalam bilik Candi Badut terdapat arca lingga-yoni sebagai perlambang kehidupan manusia, meskipun kondisinya tidak utuh. Bagian atap candi diperkirakan telah runtuh, sehingga yang tersisa adalah bentuk Candi Badut seperti saat ini.

Melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 203/M/2016, Candi Badut ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sekaligus menjadi candi tertua di Jawa Timur.

Candi ini ditemukan pada tahun 1921 oleh seorang pegawai pemerintahan kolonial Belanda bernama Maureen Brecher, dan pemugaran dilakukan pada tahun 1923 hingga 1926.

Semula, Candi Badut ditemukan dalam kondisi rusak dan sebagian bangunan candi tertutup tanah.

Demikian informasi mengenai Candi Badut sebagai candi tertua di Jawa Timur sekaligus destinasi wisata sejarah di Kota Malang. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More