SuaraMalang.id - Bupati Malang Sanusi telah menonaktifkan drg Wiyanto Wijoyo dari posisinya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang efektif per hari Rabu, 17 April 2024.
Pencopotan ini dilakukan karena pelanggaran disiplin kinerja terkait penggunaan anggaran dana APBD yang tidak sesuai ketentuan.
Sanusi menjelaskan, pencopotan Wiyanto terkait dengan penganggaran iuran kepesertaan BPJS Kesehatan untuk segmen Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) yang melampaui batas yang telah ditentukan.
Inspektorat telah memeriksa dan merekomendasikan penurunan satu tingkat bagi Wiyanto sebelum keputusan pencopotan diambil.
"Ini bukan masalah korupsi, tapi permasalahan penganggaran yang melampaui batas," tegas Sanusi, Kamis (18/4/2024).
Dalam pernyataannya, Bupati Malang juga menyatakan bahwa awalnya Pemkab Malang hanya menganggarkan Rp 72 miliar untuk iuran kepesertaan BPJS Kesehatan PBID.
Namun, Wiyanto menganggarkan hingga Rp 250 miliar tanpa prosedur yang benar, yang berakhir pada kegagalan kas daerah tersebut, menimbulkan utang sebesar Rp 86 miliar kepada BPJS Kesehatan per Juli 2023.
Jika tidak terdeteksi hingga Desember 2023, iuran yang harus dibayar adalah Rp 250 miliar untuk 466 ribu warga, padahal hanya 172 ribu warga miskin yang seharusnya ditanggung.
Sebagai tindak lanjut, Sanusi telah memerintahkan penyetopan sementara pembayaran iuran kepesertaan BPJS Kesehatan untuk segmen PBJS.
Kebijakan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya perhatian terhadap kesehatan masyarakat miskin, tetapi Sanusi memastikan bahwa pemerintah kabupaten tetap berkomitmen pada kesehatan masyarakat.
RSUD Kanjuruhan diminta untuk membebaskan biaya kesehatan bagi warga miskin dan tidak mampu, dengan anggaran Rp 10 miliar disiapkan untuk keperluan tersebut.
Sanusi menambahkan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil kajian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur mengenai besaran utang yang sebenarnya harus dibayar kepada BPJS Kesehatan.
"Kita perlu mengetahui berapa kewajiban sebenarnya, dan baru pada tahun berikutnya, BPJS akan diaktifkan kembali untuk masyarakat miskin," pungkas Sanusi, menandai langkah serius pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Kos Palsu di Malang Incar Mahasiswa, 20 Orang Tertipu DP
-
Butuh Inovasi, Firhando Gumelar-Rudi Bisa Bangkitkan Pertanian Kota Batu
-
Bangkit! Arema FC U-20 Tak Terkalahkan di 4 Laga Berkat Sentuhan Senior
-
Libur Usai, Singo Edan Tempa Fisik di Kebun Raya Purwodadi
-
Dugaan Pungli Jilbab dan Ijazah di SDN Sawojajar 5 Malang, Siswa Dihukum