SuaraMalang.id - Data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar (RSSA) terungkap penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) didominasi anak-anak.
Dari 52 pasien yang terkena DBD mulai awal tahun 2024, 44 di antaranya merupakan anak-anak.
Dokter spesialis anak RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA), dr. Irene Ratridewi, Sp.A(K), M.Kes mengatakan ada beberapa penyebab yang membuat anak-anak rentan terkena DBD.
Pertama, pembuluh darah anak lebih reaktif daripada orang dewasa. Kedua, tipikal DBD yang memiliki keunikan tersendiri dan berkaitan erat dengan respons imun tubuh.
Baca Juga: 3 Sumber Air Tersembunyi di Malang, Destinasi Wisata Menarik Dekat Exit Tol Singosari
"Contohnya pada pasien dewasa mungkin banyak kasus DBD tapi kalau dewasa spektrum lebih banyak, bisa tanpa gejala atau bergejala ringan. Meskipun ada beberapa kasus DBD dewasa juga rawat inap," ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--partner Suara.com, Sabtu (13/4/2024).
Dokter Irene menjelaskan, faktor lainnya yang juga mememngaruhi banyaknya pasien DBD pada anak di fasilitas kesehatan ialah kekhawatiran orang. Dia mengungkapkan, banyak orang tua yang langsung membawa anaknya memeriksakan diri.
Hal itu berbanding terbalik jika orang dewasa yang terkesan mengabaikan kondisi tubuhnya.
"Kalau pasien anak biasanya demam sedikit oleh orang tuanya langsung dibawa berobat sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lanjut. Sedangkanorang dewasa mungkin demam kemudian 2-3 hari sembuh dan tidak berobat ke RS," katanya.
Dia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terlebih jika mengalami demam tinggi secara mendadak dan terus menerus. Tak lama setelahnya suhu badan turun namun tidak pernah mencapai suhu normal.
Baca Juga: DPRD Malang Soroti Kemacetan di Jembatan Tunggulmas dan Usulkan Pembuatan Masterplan
Pihaknya tetap menyarankan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada.
"Apabila dalam pengamatan di rumah suhu tubuh mulai turun maka saatnya waspada. Sebab pada saat suhu tubuh turun di hari keempat sampai keenam adalah fase kritis. Di situ pembuluh darah banyak yang bocor yang seharusnya sampai di organ atau di sel, dia tidak sampai sehingga jatuh kondisi syok," ungkapnya.
Pasien yang mengalami syok ciri awalnya, yakni tubuh terasa dingin dan pasien merasa lemas. Selain itu, terasa nyeri perut terutama di ulu hati sampai ke bagian kanan atas.
"Itu adalah pertanda yang paling awal terjadi dan juga mual atau muntah terus menerus, nafsu makan dan minum semakin menurun. Lebih lanjut pasien biasanya gelisah atau tidur terus. Produksi kencing ikut menurun sehingga pasien kalau dipegang suhu tubuh turun, ada keringan dingin. Itu pertanda awalnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!