Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 18 Maret 2024 | 14:02 WIB
Ilustrasi salat tarawih (Freepik/garakta_studio)

SuaraMalang.id - Salat Tarawih, salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan suci Ramadan, menyimpan keutamaan besar pada setiap malamnya.

Terutama pada malam kedelapan, umat Islam diberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang setara dengan anugerah yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.

Kesempatan berharga ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya, Ali bin Abi Thalib RA, seperti yang tercatat dalam kitab Durratu an-Nasihin karya Syaikh al-Khaubawihi.

Hadis ini mengungkapkan bahwa pada malam kedelapan Ramadan, Allah SWT memberikan pahala yang istimewa, mirip dengan yang diterima oleh Nabi Ibrahim AS.

Baca Juga: 7 Amalan Bulan Ramadan 1445H Selain Tarawih, Untuk Tingkatkan Pahala

Salat Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya, baik secara berjamaah di masjid maupun di rumah. Ibadah ini memiliki kedudukan sunah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib.

Meskipun begitu, pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah menjadi momen yang sangat dinantikan karena membawa keberkahan dan keutamaan tersendiri.

Tata cara salat Tarawih tidak jauh berbeda dengan salat fardhu atau sunah lainnya, mulai dari niat, takbiratul ihram, hingga diakhiri dengan salam.

Dalam praktiknya, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur'an, memudahkan jamaah untuk mengikuti ibadah ini dengan khusyuk tanpa merasa berat.

Tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah rakaat dalam salat Tarawih, yang umumnya dilaksanakan dalam 8 rakaat plus 3 rakaat witir atau 20 rakaat sesuai tradisi setempat.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Doa Berbuka Puasa untuk Wilayah Malang dan Sekitarnya pada 18 Maret 2024

Yang terpenting adalah menjalankannya dengan hati yang tulus sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan di bulan Ramadan.

Mengingat keutamaan yang besar pada malam kedelapan, umat Islam diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk beribadah dan meraih pahala sebesar-besarnya, mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS yang dikenal dengan keteguhan imannya kepada Allah SWT.

Ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah, memperdalam pemahaman agama, dan memperkuat silaturahmi di antara umat beriman.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More