SuaraMalang.id - Angin puting beliung menerjang kawasan Kecamatan Turen, Kabupaten Malang pada Rabu (3/1/2024). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengungkapkan, wilayah terdampak angin kencang di wilayah Kelurahan Sedayu.
Angin kencang disertai hujan gerimis dan petir tersebut tidak terlalu lama, sekitar 5 menit.
"Telah terjadi angin kencang di Kelurahan Sedayu sekitar pukul 14.30 - 14.35 WIB," ujar Sadono Irawan dikutip dari Suara Indonesia--media partner Suara.com.
Baca Juga: Duhh! Pergantian Tahun Baru di Kota Malang Sisakan Ratusan Ton Sampah
Sejumlah bangunan terdampak bencana angin kencang. Beberapa kios pedagang di Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Sedayu Turen, rumah penduduk, gudang, dan sebuah kandang ayam rusak diterjang angin kencang.
"Ada Lapak di KTN Turen, rumah warga, gudang, dan Kandang ayam milik warga yang terdampak," tandasnya.
Sadono mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa angin kencang tersebut.
Peringatan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi soal fenomena iklim Indonesia yang akan terjadi sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Detik-detik Bus Wisata Guru SMP Asal Malang Kecelakaan di Tol Ngawi-Solo, Satu Orang Tewas
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan kalau selama 2024, gangguan iklim dari Samudera Pasifik berupa El Nino-Southern Oscillation (ENSO), atau yang dikenal El Nino, masih bertahan di Indonesia selama awal tahun 2024.
"ENSO diperkirakan akan berada pada fase El Nino lemah hingga moderat di awal tahun 2024, kemudian selanjutnya hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada di fase Netral," kata Dwikorita, dikutip dari siaran pers BMKG, Senin (1/1/2023).
Namun ia tak menampik kalau fenomena ini bisa berkembang menjadi La Nina, yang merupakan pemicu anomali iklim basah. Namun peluang La Nina di Indonesia kecil.
"Demikian juga dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia, diprediksikan akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir tahun 2024," lanjut dia.
Berita Terkait
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!