SuaraMalang.id - Miftahudin Romli atau yang akrab disapa Pak Midun sudah pulang ke rumahnya di Kampung Hendrik, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu pada malam tirakatan.
Sebelumnya, Pak Midun melakukan perjalanan menggunakan sepeda dari Malang menuju Jakarta untuk membawa misi menyuarakan Tragedi Kanjuruhan.
"Saya sudah tidak kuat menahan kangen keluarga di rumah, selesai sambang saudara di Bogor saya langsung pulang, karena ingin ikut malam tirakatan kemerdekaan di rumah," ujar Midun dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com.
Pak Midun pulang ke Kota Batu dengan menggunakan pesawat. Sepedanya menyusul nantinya dikirim melalui pos.
"Sepeda saya dikirim via pos, oleh warga Batu yang tinggal di Jakarta. Alhamdulillah banyak ditolong oleh banyak orang selama di perjalanan. Sampai siapa yang membelikan tiket pesawat saya juga tidak tahu, karena hanya disuruh kirim foto KTP," kata Midun.
Dia mengaku haru dengan para suporter di setiap kota. Mereka tidak hanya memberikan penyambutan dengan baik, namun juga mengantarkan hingga batas kota.
"Tidak kenal, tapi semua terkondisikan dengan baik. Seolah-olah antar suporter sudah ada koordinasi yang baik," ujar Midun.
Midun bercerita dalam perjalanan singgah di 20 stadion. Dia memulai gowes pukul 09.00 WIB dan mengakhiri perjalanannya pukul 22.00 WIB.
"Tidurnya di mana-mana, seperti di Gresik tidur di Mes, tidur di stadion sempat juga tidur di hotel juga," kata Midun.
Baca Juga: Cucu Ketua DPRD DKI Jakarta Dirawat Karena Polusi Udara, Memangnya Sudah Segawat Itu?
Beberapa suporter ada juga yang menyempatkan memeriksa kesehatan Midun. "Tiga kali saya diperiksa kesehatan, seperti Panser dan Viking kan punya ambulans sendiri, saya diperiksa kesehatan di situ, Alhamdulillah sehat," ujar Midun.
Tidak hanya itu, banyak juga yang memberikan bingkisan. Berangkat dari rumah, yang awalnya kerandanya dalam keadaan kosong sampai terisi penuh. Seperti di Brebes, ia mendapatkan satu kotak telur asin.
"Masing-masing daerah punya kesan sendiri, seperti di Karawang, banyak sekali orang yang sudah menunggu. Bahkan banyak suporter dari lain daerah. Ada salah satu suporter dari PSM ikut menyambut, memeluk saya sambil menangis. Ia mengatakan salut dan malu karena kenapa bukan dia yang melakukan ekspedisi ini, karena merasa lebih muda," ujar Midun.
Midun mengungkapkan, perjalanannya selain membawa misi Tragedi Kanjuruhan, juga menyuarakan perdamaian antar-suporter Indonesia.
"Yang mendamaikan mereka (suporter) sendiri, bukan saya. Mereka yang hebat yang mendoakan dan mendukung saya., Saya ini lho nekat ya nekat kalau semua diam, ya lupa nantinya," ujar Midun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget