Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 13 Juli 2023 | 13:57 WIB
Kolase foto Syahnaz, tato berwajah Syahnaz dan Rendy Kjaernett (Instagram/@syahnazs, @ladynayoan dan @rendykjaernett1)

SuaraMalang.id - Rendy Kjaernett, yang namanya mendadak menjadi sorotan publik usai terbongkar kasus perselingkuhannya dengan adik Raffi Ahmad, Syahnaz, akhirnya membuka suara.

Rendy kembali muncul ke publik dan menyuarakan isi hatinya yang terdalam tatkala ia menjadi pusat perhatian negatif masyarakat.

Kesemua ini terungkap saat Rendy Kjaernett hadir sebagai tamu dalam saluran YouTube seniman tato, Hendric Shinigami.

Rendy berada di sana dengan tujuan untuk mengubah tato di punggungnya yang bergambar wajah Syahnaz.

Baca Juga: Diterawang Denny Darko, Karier Lady Nayoan Diduga Akan Berakhir Seperti Ini Usai Jadi Korban Perselingkuhan, Makin Laris?

Dalam wawancara tersebut, Rendy tak segan mengungkapkan perasaan tertekannya ketika dia menjadi musuh publik nomor satu di Indonesia setelah kasus perselingkuhannya diungkap oleh Lady Nayoan.

"Begitu gelap dan parah perasaan itu. Aku berada di titik terendah. Semua orang mengejek dan mencemoohku. Aku menjadi musuh publik nomor satu," ungkap Rendy Kjaernett dalam wawancara tersebut, dikutip hari Kamis (13/7/2023).

Aktor yang telah menginjak usia 35 tahun ini juga menyatakan niatnya untuk memperbaiki segala hal, utamanya demi masa depan anak-anaknya.

"Kalian harus mengingat tentang anak-anak. Jika aku tidak bisa menjadi teladan yang baik, bagaimana nanti jadinya?" tambahnya.

Sebelum kejadian ini, Rendy Kjaernett telah membagikan momen di media sosial di mana ia meminta maaf kepada anak-anaknya. Ia berjanji akan memperbaiki semuanya.

Baca Juga: Tak Lagi Dipadu Kasih, Lady Nayoan Gugat Cerai Rendy Kjaernett: Beberkan Faktor Selingkuh dan Perjuangan Hak Asuh Anak

"Maafkan papa, ya. Aku telah merusak kebahagiaan kalian. Tapi aku berjanji akan memperbaiki semuanya untuk kalian. Terutama untuk ibumu. Aku akan memperbaiki semuanya," ujar Rendy Kjaernett beberapa waktu yang lalu.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More