SuaraMalang.id - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menemui DPRD Kabupaten malang, Rabu (12/7/2023). Didampingi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia, mereka meminta keadilan dan menanggapi rencana renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang.
Beberapa tidak setuju bila stadion direnovasi. Namun, ada juga yang mempersilakan asalkan kasus Trangedi Kanjuruhan diusut tuntas terlebih dahulu.
Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Siagian mengatakan, penting untuk menyelesaikan kasus hukum terkait tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu sebelum melakukan renovasi.
“Harus dilakukan upaya penegakan hukum terlebih dulu baru bisa dilaksanakan renovasi stadion,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com.
Baca Juga: Sanksi Selesai, Arema FC Kembali Bermarkas di Malang?
Bambang Riswono, ayah dari salah satu korban Tragedi Kanjurhan atas nama Putri Lestari asal Kecamatan Turen juga menyatakan tidak setuju dengan renovasi stadion.
“Alat bukti belum dijamah untuk penegakan hukum, ditambah ada wacana renovasi stadion. Tolonglah bapak dan ibu anggota DPRD bantu kita. Kita mau kemana lagi kalau bukan ke kalian,” katanya.
Sementara itu, Sunari, ayah korban meninggal dunia atas nama Mayang Agustin asal Kecamatan Sumberpucung tidak mempermasalahkan bila Stadion Kanjuruhan direnovasi, asalkan keadilan ditegakkan.
“Keluarga korban tidak menolak tentang renovasi stadion, namun tuntaskan dulu masalahnya. Kedua, keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya,” paparnya.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang Tutik Yunarni menyampaikan sudah menampung aspirasi para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Selanjutnya, akan disampaikan kepada Ketua DPRD.
Baca Juga: Satu Korban Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang Malang Ditemukan di Tulungagung
Pihaknya mengaku tidak bisa ikut campur dalam urusan renovasi, sebab, itu urusan pemerintah pusat. “Kami di Kabupaten Malang tidak punya hak untuk memberhentikan,” katanya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Martondang memastikan renovasi tidak dilakukan total. Melainkan hanya akan mengubah bentuk stadion sesuai dengan standar FIFA.
Perubahan akan dilakukan pada tangga, single seat, pembatasan jumlah penonton, jalan keluar, tempat parkir, dan lainnya. “Kita akan memperbaikinya menurut menteri PUPR dan kita tidak akan membangun kembali,” pungkas Firmando.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu