SuaraMalang.id - Pengamat Politik Boni Hargens menyebut langkah partai NasDem mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 merupakan tindakan yang tidak etis.
Pasalnya, saat ini partai tersebut masih menjadi koalisi pemerintah. Menurutnya, hal itu bak istilah 'mengingkari anak sendiri'.
"Heran dengan NasDem dengan tagline "Membangun Koalisi Perubahan". Itu saja kontradiksi," ujarnya.
Ia mengatakan, NasDem turut membangun pemerintahan sembilan tahun belakangan. Bahkan mereka turut menikmati di dalamnya.
Baca Juga: Kang AW dan Iwan Setiawan Bertemu, NasDem Siap Koalisi dengan Gerindra di Bogor?
Namun, justru memimpikan pemerintahan versi lain di masa depan, sebuah gaya kepemimpinan yang berbeda. Secara implisit, Boni menyebut pemerintahan Jokowi pantas dan perlu diubah.
Boni menegaskan, sebenarnya tidak ada yang salah ketika NasDem memilih untuk berbeda pendapat dalam hal politik. Namun dengan catatan asal tidak sedang ada di dalam kekuasaan.
"Karena dia ada di dalam (pemerintahan) ikut membentuk itu kemudian mengatakan ini harus diubah, itu sama seperti mengingkari anak kandung," jelasnya.
Boni bahkan menyebut, Nasdem tidak keluar dari koalisi usai mengajukan nama Anies karena mungkin ingin menyerang pemerintahan di dalamnya.
"Tidak keluar dari koalisi karena mungkin ingin meminum madu dan mencoba serang sarang madunya. Dan itu tidak etis sama sekali," ujarnya.
Baca Juga: Relawan Ganjar Laporkan Anies Baswedan Gegara Pidato, NasDem: Mereka Tak Siap Adu Gagasan
Sementara dari sisi Jokowi, ia tidak mengeluarkan Nasdem dari koalisi karena justru akan merugikan dirinya sendiri.
"Kalau dari hitungan politik, Jokowi akan rugi kalau pihaknya yang mengusir," katanya.
Pasalnya, lanjutnya, publik akan mengira Nasdem didzalimi. Bahkan seperti memberi ruang yang luas untuk Nasdem dalam menyerang pemerintah dan membangun narasi anti Jokowi yang akan berpengaruh ke Pilpres 2024.
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Kompak Pakai Rompi 'JAKI', Pramono-Anies Blusukan Bareng di Cengkareng Jakbar
-
Lebih Banyak Negatifnya, NasDem Tolak Usulan Penarikan Retribusi Kantin Sekolah
-
Berhubungan Erat di Masa Lalu, Ini Bukti Kedekatan Anies dan Pramono Anung
-
Bukan Ajang Eksperimen, Anies Ngaku Gak Asal-asalan Dukung Pramono: Saya Kenal, Tahu Pikiran dan Rekam Jejaknya
-
Ikut Blusukan, Anies Senang Pramono Berkomitmen Mengembalikan Jakarta Plus dan Kota Kolaborasi
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus