SuaraMalang.id - Sejak beberapa hari lalu kawah ijen bergejolak. Kawah tiba-tiba saja mengeluarkan asap tebal dan kian panas. Wisatawan pun dilarang berkunjung ke sana.
Asap tebal itu terpantau sejak beberapa hari ini dengan kenaikan suhu dari 16 derajat celcius menjadi 45,6 derajat. Kemudian terjadi 82 kali gempa vulkanik dangkal dan gempa hembusan 32 kali.
Data gempa itu merupakan hasil pemantauan Post-graduate Program For Global Advancement (PPGA) sejak 1 Januari 2023 lalu.
Lalu apa penyebab fenomena tersebut? Menurut General Manager Ijen Geopark Abdillah Baraas, Gunung Ijen memiliki dapur magma yang bisa dianalogikan sebagai kompor. Sedangkan kawahnya dianalogikan sebagai panci atau wadah penampungnya.
Baca Juga: Tiga Penampilan Kolosal akan Semarakan Rangkaian Satu Abad NU di Banyuwangi
Seiring dengan intensitas hujan yang terjadi, mengakibatkan volume air yang tertampung dalam kawah meningkat. Fenomena yang terjadi kemudian memicu munculnya asap tebal. Sebagai tanda adanya reaksi pemanasan.
"Air seolah tengah dimasak. Reaksi yang terjadi memicu terbentuknya gas-gas beracun dengan kadar dan konsentrasi tinggi. Oleh sebab itu pengunjung direkomendasikan untuk menjauhi area kawah," katanya kemarin, Minggu (08/01/2023).
"Munculnya gempa itu membuktikan ada aktivitas yang terjadi di bawah permukaan Kawah Ijen," katanya dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Minggu (08/01/2023).
Sebelumnya, status Gunung Ijen naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Kenaikkan status itu tertuang dalam surat peningkatan tingkat aktivitas Gunung Ijen yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM RI nomor nomor surat pingkatan status: 1.Lap/GL.03/BGL./2023.
Kenaikkan status Gunung Ijen terhitung sejak Sabtu (7/1/2023) pukul 14.00 WIB. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan membenarkan soal kenaikkan status Gunung Ijen itu.
Baca Juga: Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Rangkaian Harlah Seabad NU, Begini Alasannya
Suparjan mengatakan, kenaikkan status itu menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi Januari ini.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
-
Film Lemah Santet Banyuwangi yang Mengangkat Kisah Nyata di Tahun 1998
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa