SuaraMalang.id - Pemkab Jember, Jawa Timur, siap bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menangani masalah perlintasan kereta api yang memakan korban. Bupati Hendy Siswanto pun meminta agar penjaga palang pintu mendapat pelatihan dan perlindungan saat menjalankan tugas.
“Para penjaga pintu perlintasan kereta api perlu pelatihan. Pelatihannya membutuhkan biaya. Mungkin PT Kereta Api bisa memberikan kompensasi free di situ, atau pelatihannya di daerah. Intinya kami perlu support bersama-sama,” kata Hendy, ditulis Jumat (6/1/2023).
Hendy juga minta agar penjaga perlintasan kereta api tidak mudah jadi kambing hitam saat terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api.
“Esensinya, teman-teman penjaga pintu ini menjaga kereta apinya. Seandainya lupa, menurut saya, jangan diapa-apakan juga. Belum masuk ke ranah lalai. Karena ia tidak dijaga juga tidak apa-apa. Jadi pintu perlintasan itu menjaga keretanya. Ini undang-undang. Undang-Undang Jalan Raya juga bagaimana mendahulukan kereta,” katanya.
Baca Juga: Viral Aksi Heroik Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang di Lamongan Selamatkan Pemotor
“Penjaga pintu ini orang susah. Gajinya Rp1 – 1,5 juta. Kalau kita melatih teman-teman penjaga pintu, pertanyaannya itu yang pertama: kalau saya lupa bagaimana? (Kalau) ketiduran? Dipenjara. Takut. Tidak ada yang mau jaga pintu, padahal mereka butuh kerja. Itu risiko tinggi. Tidak ada pensiunnya. Kalau kita rekrutmen pegawai, tidak ada pensiunnya. Jaminannya apa mereka? Padahal risikonya, kalau terlambat (menutup pintu), masuk penjara. (Dianggap) lalai,” kata Hendy, dikutip dari beritajatim.com--jaringan SuaraMalang.id.
Dari tahun ke tahun, jumlah kasus kecelakaan di perlintasan kereta api di Jawa Timur selalu meningkat. Selama 2020, terjadi 120 kali kecelakaan di perlintasan kereta api dan sebanyak 58 orang meninggal dunia. Setahun berikutnya, terjadi 144 kali kecelakaan dengan jumlah kematian sebanyak 77 orang. Tahun 2022, kasus kecelakaan meningkat menjadi 175 kasus dengan korban meninggal sebanyak 105 orang.
Kecelakaan terjadi karena banyaknya perlintasan kereta api yang tak dijaga. Dari 1.082 perlintasan KA di Jawa Timur, 260 perlintasan ada penjaganya, dan 748 perlintasan tidak dijaga. Sebanyak 175 titik tidak sebidang karena berada pada fly over dan underpass.
Berita Terkait
-
Viral Aksi Heroik Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang di Lamongan Selamatkan Pemotor
-
Sepanjang Tahun 2022, PT KAI Daops 5 Purwokerto Catat 27 Insiden Kecelakaan di Perlintasan
-
Tiga Orang Tewas dalam Insiden Suzuki Swift Tertabrak KA Serayu di Tasikmalaya
-
Terobos Perlintasan Tak Berpalang, Dua Pengendara Motor Asal Mojokerto Dihantam Kereta Api, 1 Tewas
-
Sopir Odong-odong Maut yang Tewaskan 10 Penumpang di Serang Terancam 12 Tahun Penjara
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak