SuaraMalang.id - Gangguan irama jantung atau aritmia dapat dideteksi dini dengan meraba nadi sendiri, seperti diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular Angga Pramudita.
"Itu bisa diraba di tangan, bisa di pergelangan tangan atau di leher. Itu bisa kita lakukan secara manual, tidak perlu alat khusus," katanya dalam acara webinar untuk memperingati ulang tahun ke-103 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang disiarkan melalui YouTube RSCM pada Selasa.
Normalnya denyut nadi setiap menit antara 60 sampai 90. Jika ada ketidakteraturan pada denyut nadi, Angga mengatakan, maka dianjurkan segera ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut menggunakan alat yang bisa memantau denyut jantung dalam durasi yang lebih lama.
Ia menjelaskan bahwa gangguan irama jantung memiliki derajat berat yang berbeda sesuai dengan jenis gangguannya.
Baca Juga: Harus Diwaspadai! 5 Gejala Jantung Bengkak
Menurut dia, kebanyakan kasus gangguan irama jantung merupakan kasus yang tidak berbahaya, tidak sampai menimbulkan henti jantung dan darah tidak bisa dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh.
"Kalau hanya sekali seperti itu kemungkinan adalah gangguan irama jantung yang ringan dan itu masih bisa varian normal dari orang yang memang normal tidak ada gangguan irama jantung yang signifikan, tapi sesekali dia mengalami gangguan irama jantung yang sesaat," ia menjelaskan.
Dia mengemukakan bahwa orang yang merasa jantungnya tiba-tiba berdebar tidak perlu panik.
"Berdebar-debar, kita tidak bisa membedakan karena keluhan subjektif. Memang bisa itu adalah penyebabnya tidak berbahaya, tetapi juga bisa penyebabnya adalah karena gangguan irama jantung yang memang bisa dilakukan pengobatan yang definitif yang kita bisa hilangkan dari mulai dengan obat-obatan akan tindakan invasif ablasi," ia menjelaskan.
Ia mengemukakan bahwa jantung berdebar perlu diwaspadai jika disertai faktor risiko seperti penyakit hipertensi, diabetes, dan jantung koroner serta riwayat orang tua pernah mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
Baca Juga: Suka Makan Es Batu? 3 Bahaya Ini Akan Mengancam
"Gangguan irama jantung yang berat itu umumnya ada faktor risiko, faktor resiko tadi yang merupakan risiko untuk terjadi gangguan irama jantung, baik di serambi maupun di bilik. Itu yang mungkin bisa kita evaluasi," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Harus Diwaspadai! 5 Gejala Jantung Bengkak
-
Suka Makan Es Batu? 3 Bahaya Ini Akan Mengancam
-
Waspadai Irama Jantung, Orang Normal Tidak Dapat Dengarkan Denyut
-
Waspada Gangguan Irama Jantung, Orang Normal tidak dapat Mendengar, Ini Penjelasan Dokter
-
Masalah Kulit Penanda Gangguan Jantung dan Deretan Berita Kanal Health Populer Lainnya
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Gaming Rp 4 Jutaan Terbaik Juni 2025. Performa Ngebut Libas Semua Game
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
-
Kisah Pilu dari Ngaran Krajan: Kampung Juru Kunci Candi Borobudur yang Digusur dan Dilupakan
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak