SuaraMalang.id - Pemerintah harus terus mengikuti perkembangan pandemi COVID-19 yang dinamis, sehingga sampai saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mempertimbangkan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua bagi masyarakat umum.
“Kemungkinan bisa saja diberikan. Kami dari pemerintah seperti yang sudah dituangkan di dalam pedomannya bahwa perubahan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 memang sangat dinamis,” kata Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Prima Yosephine dalam Webinar Pemerataan Vaksinasi, Kunci Menuju Endemi yang diikuti di Jakarta, Senin.
Prima menyatakan, pemberian dosis keempat bagi masyarakat umum masih harus disesuaikan dengan situasi dan keadaan epidemiologi.
Selain itu, pemerintah harus mendapatkan kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terlebih dahulu sebelum didistribusikan secara luas pada masyarakat.
Keputusan untuk memberikan dosis keempat sampai saat ini juga belum mengalami perubahan. Pemberian masih ditujukan hanya pada tenaga kesehatan yang bersentuhan dan memberikan pelayanan kesehatan secara langsung dengan pasien COVID-19.
“Sementara untuk segmen yang lain seperti kelompok dewasa 18 tahun ke atas, itu kita memberikannya booster pertama atau dosis ketiga. Sampai saat ini kebijakannya baru dan masih seperti itu,” katanya.
Menurut Prima, hal yang seharusnya saat ini digarisbawahi bukanlah mengenai pemberian dosis selanjutnya. Melainkan, peningkatan cakupan booster pada kalangan rentan seperti lansia atau orang dewasa dengan komorbid.
“Sebab booster pada lansia kemudian bagi dewasa tetapi yang memiliki komorbid dan yang memiliki gangguan-gangguan imunitas, ini juga masih cukup rendah capaiannya. Itu yang harusnya 100 persen untuk kelompok risiko, jadi kita masih menekankan di tingkat itu secara program,” ujar Prima.
Di sisi lain, Prima menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong dosis ketiga sebagai syarat untuk melakukan perjalanan atau suatu aktivitas, sebagai upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya COVID-19 dan meningkatkan pemakaian booster.
Baca Juga: Depok Targetkan 11.127 Nakes Disuntik Vaksin Booster Kedua
Penetapan itu juga telah dimasukkan ke dalam kebijakan penanganan COVID-19 menyambut libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Ketentuan dosis ketiga pun, berlaku tidak hanya bagi warga negara Indonesia melainkan warga negara asing (WNA).
Selain meningkatkan cakupan booster dalam masyarakat melalui syarat perjalanan, Kemenkes saat ini juga menjalin kerja sama dengan Aplikasi WhatsApp untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.
Beberapa fitur yang dikembangkan yakni pendataan anak-anak untuk mencegah stunting melalui posyandu, notifikasi pengingat imunisasi anak untuk keluarga dan tenaga kesehatan, notifikasi pengingat jadwal bertemu dokter, kampanye kesehatan publik, serta sebagai pusat dukungan informasi bagi tenaga kesehatan.
“Kami juga dari Kemenkes kini memanfaatkan WhatsApp kepada sasaran yang belum lengkap vaksinasinya dan belum mendapatkan booster tetapi sudah eligible. Kita layangkan beberapa kali kepada sasaran ini untuk mengingatkan dia segera melengkapi vaksinasi primer yang belum lengkap maupun boosternya,” ucap Prima. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Depok Targetkan 11.127 Nakes Disuntik Vaksin Booster Kedua
-
Vaksinasi Booster Kedua pada Nakes Tingkatkan Perlindungan, Satgas ID: Langkah yang Tepat
-
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Dokter Nilai Vaksinasi Booster Kedua pada Nakes Langkah yang Tepat
-
Percepat Vaksinasi Booster Kedua, 2.100 Nakes di Jogja sudah Tervaksin
-
Total 2.868 Sasaran, Kulon Progo Capai 12,56 Persen Cakupan Vaksinasi Booster Kedua Nakes
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga
-
Pendekatan Psikososial, Menteri Agus Andrianto Makan Siang Bareng Warga Binaan LPP Malang
-
BRI Peduli Berkolaborasi dengan PPEJP, Bawa UMKM Naik Kelas Menuju Pasar Global
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang