SuaraMalang.id - Sejumlah ide permainan tanpa gawai untuk anak dibagikan psikolog klinis anak dan remaja, Adisti Fathimah Soegoto. Salah satunya memecahkan gelembung, yang dapat dimainkan orang tua bersama anak.
Melalui siaran pers awal pekan lalu, Bach Flower Practitioner itu mengatakan, saat melakukan permainan ini, orang tua bisa meniup gelembung busa (bubble) dan meminta anak untuk memecahkannya dengan anggota tubuh tertentu.
Menurut Adisti, anak belajar mengenai bagaimana mengikuti aturan dari permainan yang sederhana ini.
Ide kedua permainan tanpa gawai yakni bermain masak-masakan. Orang tua dapat mengajak anak melakukan kegiatan memasak dalam lingkungan yang aman dengan main masak-masakan bersama.
Terakhir, bisa juga dengan bermain peran karena anak-anak usia empat hingga lima tahun biasanya suka sekali bermain peran. Berbagai peran yang dapat dimainkan sebagai dokter, polisi, pemadam kebakaran, kasir di supermarket, dan sebagainya.
"Ajak anak untuk menentukan tema apa yang akan dimainkan kali ini, sehingga menambah imajinasi anak saat bermain," kata Adisti.
Dia mengakui, tidak dapat dipungkiri, orang-orang, termasuk orang tua dan anak, memerlukan gawai untuk menunjang keseharian.
Menurut Adisti, jika digunakan secara bijak, gawai memang dapat memberi manfaat bagi anak. Anak-anak dapat menggunakan gawai untuk berbagai keperluan, seperti belajar, mencari informasi, bermain game, menonton film atau tayangan edukasi, berkomunikasi, menggunakan sosial media, mendengarkan musik, dan lain sebagainya.
Namun, dia mengingatkan, orang tua perlu mewaspadai jangan sampai gawai memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan buah hati.
Baca Juga: Permainan Nostalgia Ular Tangga Warnai Area Pelican Kuningan Jakarta
"Dampingi anak saat menggunakannya, konsisten menerapkan aturan penggunaannya, baik dari segi durasi maupun aktivitas yang dilakukan anak," tutur dia.
Brand General Manager dari Early Learning Centre Indonesia Mohit Nigam mengajak para orang tua untuk menyediakan waktu bermain bersama anak.
Menurut dia, memperbanyak waktu bermain bersama anak sedari kecil, akan membawa banyak dampak baik untuk pertumbuhan anak, salah satunya membangun kedekatan secara emosional lebih dalam.
"Selain itu, dapat membantu mengurangi keinginan anak untuk bermain gawai secara berlebih," demikian pesan dia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Permainan Nostalgia Ular Tangga Warnai Area Pelican Kuningan Jakarta
-
4 Mainan Anak Tahun 1990-an yang Pernah Populer pada Zamannya
-
SERAM! Kisah-kisah Horor Seputar Boneka Anak
-
Gemas! 4 Koleksi Perhiasan Nagita Slavina yang Bentuknya Kayak Mainan Anak
-
Agar Mengenal Budaya dan Toleransi, Nilai Pancasila Bisa Ditanamkan pada Anak Lewat Keseharian
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Kinerja Kinclong, BRI Bakal Buyback Rp 3 Triliun Saham
-
QRIS BRI Permudah Transaksi di Pameran Tanaman Hias Internasional
-
DANA Kaget Spesial Malam Minggu: Rebutan Saldo Buat Ngopi Asyik Bareng Teman
-
USS 2025 Presented by BRImo Bakal Banjir Hadiah dan Cashback, Yuk Ikutan!
-
Weekend Ceria! Klaim DANA Kaget Hingga Rp 235 Ribu Sekarang