SuaraMalang.id - Tokoh agama diminta untuk turut meningkatkan kontribusi agama dalam menyelesaikan masalah-masalah dunia untuk mengurangi rivalitas dan menghentikan perang demi dunia yang damai. Ajakan itu diserukan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Yang juga sangat penting adalah tokoh agama dari berbagai agama harus bekerja sama untuk meningkatkan kontribusi agama dalam menyelesaikan masalah-masalah dunia, untuk mengurangi rivalitas dan menghentikan perang demi dunia yang damai,” kata Jokowi secara virtual dalam pembukaan G20 Religion Forum (R20), Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.
Jokowi menjelaskan bahwa tokoh-tokoh agama dari agama yang berbeda telah menjadi bagian utama dari perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh-tokoh agama yang berbeda ini, tutur Jokowi, juga menjadi bagian utama untuk mempersatukan Indonesia pada 1945.
“Tokoh-tokoh agama yang berbeda juga menjadi penting untuk mempersatukan Indonesia, bahkan tokoh agama yang berbeda juga menjadi penting untuk menyukseskan program pembangunan pemerintah Indonesia,” kata Jokowi.
Ia menjadikan keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 sebagai rujukan. Jokowi mengungkapkan bahwa berkat kontribusi dari tokoh-tokoh agama, seperti melalui masjid, gereja, pura, wihara, serta klenteng telah menjadi pusat literasi masyarakat di berbagai bidang.
Gotong royong lintas tokoh agama juga menjadi kebanggaan Indonesia.
"Kami dipersatukan oleh toleransi dan persatuan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Unity in Diversity," ucapnya.
“Selamat mengikuti konferensi R20. Semoga berhasil membangun kesepahaman dan kesepakatan, serta menyepakati langkah-langkah konkret agar agama berkontribusi yang lebih besar terhadap peradaban dan untuk kemanusiaan, serta demi dunia yang lebih membahagiakan,” kata Jokowi.
Baca Juga: Demi Citra Bali di Mata Dunia, Anjing Liar di Kawasan KTT G20 Pun Disasar
Sebelumnya, Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi PBNU Ishaq Zubaedi Raqib menjelaskan bahwa pertemuan R20 memobilisasi para pemimpin dan pemuka agama di dunia untuk memastikan bahwa agama berfungsi sebagai solusi sejati dan dinamis, bukan sebagai sumber masalah pada abad ke-21.
Tujuan utama penyelenggaraan R20 adalah untuk mencegah isu identitas yang digunakan sebagai senjata, membatasi penyebaran kebencian kelompok, serta melindungi masyarakat dari kekerasan dan penderitaan akibat konflik, jelasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Demi Citra Bali di Mata Dunia, Anjing Liar di Kawasan KTT G20 Pun Disasar
-
Renovasi TMII Rampung, Sudah Siap Sambut KTT G20
-
5 Kabar Seru Oto: Kapal Perang Kirim Mobil Listrik KTT G20, Anya Geraldine Tampil Wow, Cat Baru Yamaha All-New Aerox 155
-
Hapus Anggaran Pengadaan Kendaraan Listrik Tahun Ini, Gibran: Lebih Baik Untuk Membangun Pasar
-
210 Personel Brimob Polda Aceh Diterbangkan ke Bali untuk Amankan KTT G20
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar