Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 01 November 2022 | 18:27 WIB
Halloween di dunia [alevent]

Saat pemilik rumah membuka pintu, anak-anak akan berseru, "Trick or treat [Mau aku jahili atau kasih permen?".

Ide Kostum Halloween Ala Artis Indonesia(Instagram/@sarwendah29)

Tradisi ini bermula pada abad-15 di Inggris, Wales, Flanders, Bavaria, dan Austria. Sekelompok orang miskin--biasanya anak-anak--mengetuk satu pintu ke pintu lainnya selama Allhallowtide untuk mengumpulkan kue jiwa atau "soul cake", dan sebagai gantinya, mereka akan mendoakan jiwa-jiwa yang sudah pergi, terutama jiwa dari teman atau kerabat si pemberi kue. Praktik ini disebut souling.

Kue jiwa sendiri sering dihiasi dengan tanda salib, yang menunjukkan bahwa kue itu dibuat sebagai sedekah. Saat melakukan souling, orang Kristen biasanya membawa lentera dari lobak yang diberi lubang, yang mulanya dianggap mewakili jiwa-jiwa orang mati.

Bukan itu saja, masih bersenggolan dengan tradisi memakai kostum unik, praktik trick-or-treating disebut-sebut berakar dari praktik mumming pada abad pertengahan, yang erat hubungannya dengan souling. Gereja Kristen di Jerman, Skandinavia, dan sebagian lain Eropa dikatakan memiliki banyak hari raya yang berkaitan dengan sandiwara mumi, termasuk All Hallows' Eve.

Baca Juga: Siapa Bilang di Arab Saudi Nggak Ada Pesta Halloween? Ini Buktinya

Saat mumming, orang-orang memakai topeng dalam pakaian mewah sambil berparade di jalan-jalan dan memasuki rumah-rumah untuk menari atau bermain dadu dalam keheningan.

Asal-usul Labu jack-o'-lantern

Jack-o'-lantern biasanya dibawa oleh orang-orang yang menyamar dengan kostum mereka pada All Hallows' Eve untuk menakut-nakuti roh jahat.

Adapun sebuah cerita rakyat Kristen Irlandia yang terkenal berkaitan dengan jack-o'-lantern. Dalam cerita rakyat tersebut, jack-o;-lantern disebutkan mewakili jiwa yang telah ditolak masuk ke surga dan neraka.

Diceritakan, dalam perjalanan pulang setelah minum-minum semalaman, Jack bertemu dengan iblis dan menipunya sampai si iblis mau memanjat pohon.

Baca Juga: Profil Lee Jihan, Idol Korea yang Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon

Jack pun segera menggoreskan tanda salib ke kulit kayu, membuat iblis itu terjebak. Lalu, ia menawarkan bantuan asal si iblis tak mengklaim jiwa Jack.

Ilustrasi Halloween. (Pexels/Corey Sitkowski)

Setelah hidup penuh dosa, miras, dan kebohongan, Jack pun dikisahkan ditolak masuk surga setelah meninggal. Namun, ia juga ditolak di neraka, mengingat si iblis pun menepati janjinya.

Akhirnya, Jack dilempari batu bara langsung dari api neraka. Karena malam itu sangat dingin, Jack meletakkan batu bara itu ke dalam lobak yang dilubangi agar apinya tidak padam. Sejak saat itu, Jack dan lenteranya berkeliaran mencari tempat untuk beristirahat.

Di Irlandia dan Skotlandia, warga lokal memiliki tradisi mengukir lobak saat Halloween, tetapi kemudian para imigran di Amerika Utara menggunakan labu asli, yang jauh lebih lembut dan jauh lebih besar, sehingga lebih mudah diukir daripada lobak.

Load More