SuaraMalang.id - Jalan raya sepanjang 8 kilometer yang terdapat di Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Blitar rusak akibat sering dilintasi truk tebu. Akses jalan rusak yang terjadi sudah lama itu ditanami sejumlah pohon pisang sebagai aksi protes ke Pemkab Blitar.
Dari pernyataan warga, jalan sepanjang 8 kilometer itu melintasi 3 desa sekaligus. Pertama Desa Ngembul, Desa Rejoso dan Desa Jajakan.
"Ini bentuk Protes kita setelah jalan desa ini tidak kunjung diperbaiki, total panjang jalan rusak ini bahkan mencapai 8 Kilometer," kata Suwan, perwakilan warga dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Senin (31/10/2022).
Suwan melanjutkan, kerusakan akses jalan warga ini diduga karena truk-truk bermuatan tebu dan gula menuju pabrik tebu yang ada di Desa Rejoso, Binangun, Blitar. Kerapnya truk yang melintas di lokasi tersebut berdampak pada jalanan berlubang dan berdebu.
"Bahkan saat musim hujan datang, jalan rusak itu berubah menjadi kubangan yang berakibat pada kecelakaan pengendara," selorohnya.
Tidak hanya mengakibatkan kecelakaan, jalan rusak juga mengganggu kesehatan masyarakat sekitar. Banyaknya debu yang beterbangan dan masuk ke rumah warga membuat masyarakat di Desa Ngembul sering terserang Batuk.
Warga kini juga harus rutin membersihkan rumah setiap pagi, siang dan sore hari. Hal itu dilakukan karena jumlah debu yang masuk ke rumah warga cukup banyak.
"Debunya sampai masuk rumah, warga juga banyak yang batuk-batuk hingga flu, karenakan kena debu itu," ungkap Sudarti, warga yang tak tinggal jauh dari lokasi.
Warga Desa Ngembul yang lain, Wiwit, juga merasakan dampak yang sama. Rumah dan tokonya yang berada di dekat jalan raya Ngembul juga dipenuhi dengan debu jalan. Ia pun juga merasakan dampak buruk debu jalan terhadap kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Bunda Corla dan Bharada E Disebut Jadi Idola Baru, Netizen Protes: Pembunuh Kok Dijadikan Idola
"Dampaknya buruk, batuk aja tidak sembuh-sembuh akibat debu itu, bahkan batuk hampir satu bulan ini," keluh Wiwit.
Pembasahan jalan raya di desa Ngembul sendiri sebetulnya sudah dilakukan oleh perusahaan gula yang berada di Desa Rejoso kabupaten Blitar. Namun menurut warga jika kondisi jalan sudah kering maka debu akan beterbangan kembali dan masuk ke rumah.
Kini warga berharap agar jalan desa itu segera diperbaiki. Tujuannya agar aktivitas warga dapat berjalan normal dan terhindar dari pencemaran debu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa