Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 16:12 WIB
Fakta Siti Elina, Wanita yang Bawa Senpi Terobos Istana [Dok. Polisi]

SuaraMalang.id - Kejadian wanita bercadar menerobos Istana Negara sambil membawa pistol FN dan kitab suci, menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, membuktikan bahwa di Indonesia masiha ada radikalisme.

"Itu bukti bahwa radikalisme masih ada. Akarnya adalah ketidakmauan menerima kesepakatan hidup bernegara," kata Mahfud, usai memberikan kuliah umum, di Auditorium Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Jumat (28/10/2022) sore.

Menurutnya, radikalisme memiliki bentuk yang beragam, misalnya ada yang mencibir orang lain yang berbeda, ada yang masuk ke kurikulum, menyusup ke lembaga pendidikan, kemudian melakukan tindakan kekerasan seperti mengancam, mengebom, dan lain sebagainya.

"Kejadian tersebut merupakan bukti bahwa radikalisme dengan berbagai ancamannya masih harus diwaspadai di Indonesia, meskipun itu kecil," katanya lagi.

Baca Juga: Ilmu ini yang Bikin Nekat Perempuan Serang Paspampres di Istana Negara

Mahfud MD menjelaskan, radikalisme harus diartikan sebagai sikap dan sebuah paham yang hanya membenarkan ideologinya sendiri, sedangkan yang sudah disepakati harus dibongkar dengan cara apa pun.

"Menangkal tumbuhnya radikalisme di kalangan generasi muda harus dimulai dari lembaga pendidikan. Bahwa negara itu adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dapat memberikan kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," katanya pula.

Mahfud menjelaskan bahwa nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama, karena dalam bahasa agama, Pancasila adalah janji suci dan nilai instrumentalnya, aktualisasinya bisa dilakukan dengan apa pun seperti di media sosial, tapi nilai dasarnya tidak berubah.

"Untuk itu lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi bertugas menguatkan Pancasila sebagai nilai dasar," ujarnya.

Dalam rangkaian kunjungannya ke Unej, Mahfud MD menjadi imam dan khatib Shalat Jumat di Masjid Al-Hikmah, kemudian memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Wanita Bercadar Todongkan Senpi FN di Istana Negara: Lebih Banyak Diam Saat Diperiksa

Kemudian Mahfud MD direncanakan menghadiri pengukuhan Guru Besar Prof Bayu Dwi Anggono dan Prof Sri Hernawati pada Sabtu (29/10/2022) di Auditorium Unej. [ANTARA]

Load More