SuaraMalang.id - Guna mempercepat penurunan angka kasus stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan Pemerintah Kota Malang di Provinsi Jawa Timur menggiatkan posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan bahwa upaya yang bisa dilakukan untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di Kota Malang yang menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 masih 25,7 persen antara lain menggiatkan pemantauan tumbuh kembang bayi di posyandu.
"Salah satunya lewat pemantauan langsung, pengukuran bayi, agar bidan dapat mengukur balita dengan baik dan benar sesuai standar kesehatan," katanya saat dimintai konfirmasi di Jakarta, Jumat.
"Yang untuk pengukuran SSGI tahun 2022 mohon bisa dikawal betul, karena yang mengukur bidan Kota Malang, bayi yang diukur juga bayi Kota Malang, sehingga harapannya mendekati kenyataan hasilnya nanti," kata Hasto.
Baca Juga: Melawan Stunting dengan Sayur Lodeh dan Tempe
Penimbangan dan pengukuran bayi dan balita merupakan bagian dari upaya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencegah terjadinya kekurangan gizi pada anak.
Data hasil penimbangan dan pengukuran bayi yang rutin dilakukan dalam kegiatan posyandu dibutuhkan untuk mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak sejak dini sehingga dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.
Selain pemantauan tumbuh kembang anak, Hasto mengemukakan, pendampingan bagi keluarga juga penting dalam upaya penanggulangan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes atau lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya.
"Misalnya ibu hamil, pasangan usia subur yang akan hamil, keluarga yang sanitasinya tidak baik, tidak memiliki jamban dan air bersih. Itu yang perlu diperhatikan," katanya.
Di samping itu, Hasto mengingatkan dinas terkait untuk memastikan bantuan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) tepat sasaran mengingat PKH sasarannya mencakup keluarga dengan ibu hamil dan anak balita serta keluarga dengan risiko stunting.
Baca Juga: Kampanye KB yang Sulit Digalang Setelah Era Reformasi
Hasto optimistis angka kasus stunting di Kota Malang bisa turun menjadi 15,1 persen pada 2024 sesuai target jika program pemantauan tumbuh kembang bayi, pendampingan keluarga, dan program-program bantuan sosial dari pemerintah berjalan dengan baik.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang menggelar rembug stunting, menjalankan program-program intervensi, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, serta membenahi sanitasi guna mengatasi masalah stunting.
Ia berharap upaya-upaya tersebut dapat menurunkan angka kasus stunting di wilayahnya menjadi 15,1 persen pada 2024. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Marak Tren Pernikahan Dini di Media Sosial, Stop Romantisasi!
-
Kepala BKKBN Dipanggil Gibran di Istana Wapres, Kasih Laporan Soal Ini
-
Tukin dan Gaji PNS BKKBN, Tertinggi Capai Rp33 Juta
-
Kenali 5 Jenis Gangguan Seksual Pada Pria dan Wanita, Bisa Jadi Penyebab Mandul
-
Angka Stunting Masih Tinggi, Wamenkes Bicara Peran Badan Gizi Nasional Yang Baru Dibuat Jokowi
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir