SuaraMalang.id - Kerap terjadi bencana banjir hingga tanah longsor belakangan ini mendorong DPRD Banyuwangi untuk mendesak eksekutif supaya menyiapkan skema penanganan bencana alam secara matang.
Penananganan yang dimaksud adalah solusi jangka panjang yang dapat meminimalisir segala potensi kebencaan yang terjadi di wilayah setempat.
Wakil ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi Khusnan Abadi mengatakan, beberapa hari terakhir wilayah ini kerap dilanda bencana seperti banjir hingga tanah longsor.
Pada Senin (17/10/202), sejumlah wilayah perkotaan Banyuwangi direndam banjir usai diguyur hujan deras selama beberapa jam. Kondisi pun diperparah dengan meluapnya sejumlah sungai karena tersumbat tumpukan sampah dan tak mampu menampung debit air.
Baca Juga: Warga Korban Banjir Banyuwangi Mulai Kesulitan Air Bersih
Akibatnya, banjir merendam wilayah dengan topografi rendah atau bahkan datar. Seperti di Kelurahan Pakis dan Sobo. Ratusan warga di wilayah ini terdampak parah.
"Atas bencana banjir yang terjadi itu, kami minta Pemkab melalui dinas terkait untuk segera menyiapkan kebutuhan warga terdampak dan menyiapkan solusi jangka panjang atas bencana banjir tersebut," kata Khusnan, dilansir SuaraJatimPost.com--jaringan SuaraMalang.id.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini meminta instansi terkait untuk segera melakukan normalisasi sungai dan drainase serta penataan sistem pembuangan air yang lebih baik.
"Sungai yang melintas di perkotaan menyempit di hilir akibat sedimentasi dari erosi di bagian hulu dan alih fungsi lahan menjadi pemukiman, sehingga perlu dilakukan pengerukan sedimen agar aliran sungai menjadi lancar," ucapnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Banyuwangi ini mengharapkan pemerintah daerah segera merekonstruksi sistem drainase atau membuat sumur resapan air untuk meminimalisir faktor risiko penyebab banjir.
Baca Juga: Meski Musim Hujan, Kebakaran Landa Gunungkidul Bersamaan dengan Longsor
"Jika drainase kapasitasnya tidak diperbesar, aliran air ketika hujan dengan intensitas tinggi akan meluber ke jalan dan pemukiman warga, itu sudah sering terjadi di kota Banyuwangi. Upaya bersama antara banyak pihak sangat diperlukan sebagai upaya pengurangan risiko bencana," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Korban Banjir Bandang Spanyol Terus Bertambah: 95 Tewas, Ratusan Hilang, Kota-Kota Terendam Lumpur
-
Abdullah Azwar Anas Kuliah di Mana? Santer Dikabarkan Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu