SuaraMalang.id - Sampai saat ini penyakit gagal ginjal akut misterius didiagnosis telah diderita 190 lebih anak di Indonesia. Penyakit ini disebut-sebut berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu kemarin Pemerintah Kota Malang meminta para orang tua mewaspadai kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak berusia mulai dari enam bulan hingga 18 tahun yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan hingga saat ini memang belum ada laporan kasus gagal ginjal akut di wilayah tersebut, namun pihaknya berupaya melakukan langkah preventif.
"Diagnosa gejala dari penyakit gagal ginjal akut pada anak disebabkan oleh riwayat keturunan, perilaku konsumsi makan dan minum, serta kebiasaan atau aktivitas anak," kata Husnul, dikutip dari ANTARA, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Apotek dan Petugas Pelayanan Kesehatan di Kapuas Hulu Diminta Patuhi Larangan Obat Sirup
Husnul menjelaskan, tiga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi ginjal. Oleh karena itu, riwayat keturunan harus ditelusuri, dan juga melihat perilaku anak khususnya pada pola makan, serta kebiasaan atau aktivitas anak dalam kesehariannya.
Ia menambahkan, penyakit gagal ginjal akut bukanlah penyakit misterius yang tiba-tiba muncul. Namun, seringkali anak-anak sulit untuk menyampaikan rasa sakit yang dialaminya. Maka dari itu dibutuhkan perhatian lebih dari keluarga terutama orang tua terhadap anak-anak.
"Perlu perhatian lebih dari keluarga terutama orang tua kepada anak-anaknya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni mengharapkan bahwa masyarakat bisa lebih waspada terkait adanya kasus gagal ginjal akut tersebut.
"Apabila ada gejala mirip ginjal akut pada anak-anaknya yang berusia kurang dari 18 tahun, seperti penurunan volume buang air kecil (BAK) atau tidak ada air kencing sama sekali dengan atau tanpa demam, agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan," katanya.
Baca Juga: Satu Anak Kembali Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Yogyakarta
Ia menambahkan, Dinkes Kota Malang melalui puskesmas yang tersebar telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, edukasi juga disampaikan melalui beberapa media yang dimiliki Dinkes, puskesmas, dan faskes lainnya.
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI