SuaraMalang.id - Sebagian siswa sekolah mungkin masih merasa takut ketika akan menyeberang. Apalagi jika di depan sekolah merupakan jalan umum yang banyak dilintasi berbagai kendaraan.
Keberadaan satpam sekolah dan adanya Zona Selamat Sekolah (ZOSS) sangat dibutuhkan untuk mempermudah para siswa saat menyeberang.
Namun, bagaimana jika di depan sekolah tidak ada ZOSS?
Hal itulah yang dialami oleh para siswa SMPK Pamerdi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini. Karena tak ada ZOSS, mereka setiap hari harus berhadapan dengan lalu lalang bus, truk, serta kendaraan besar lainnya di depan sekolah.
Menyusul hal tersebut, mereka pun membuat petisi yang meminta di depan sekolah mereka dibuat ZOSS.
Hal itu diketahui melalui unggahan akun instagram @changeorg_id.
Dalam keterangan dijelaskan bahwa OSIS SMPK Permadi membuat petisi yang meminta agar di depan sekolah mereka dibuat ZOSS.
Salah seorang siswa bernama Ester mengaku khawatir setiap kali akan memyeberang.
"Setiap hari lalu lintas ramai banget, aku sampai khawatir setiap mau menyeberang," ujarnya seperti dikutip dalam video.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 754 Orang
Seperti diketahui, di depan sekolah Kristen Pamerdi kabupaten Malang, Jawa Timur adalah jalan Nasional dan menjadi jalur utama di perbatasan antara kabupaten Malang dan Kota Malang. Terjadi keramaian dari pagi hingga malam sehingga menimbulkan banyak sekali kasus kecelakaan. Banyak warga sekolah tidak nyaman menggunakan jalan karena tidak adanya Zona Aman Sekolah.
Oleh karena itu, pengurus OSIS Pamerdi mewakili warga sekolah berharap pemerintah (BPTD XI, BBPJN JATIM BALI, Instansi terkait) dapat mewujudkan pengadaan Zona Selamat Sekolah untuk sekolah Kristen Pamerdi.
Dilansir dari laman https://www.change.org/p/dukung-zoss-sekolah-pamerdi-amankan-keselamatan-anak-bangsa, hingga Jumat (14/9/2022), sudah ada 6.602 tanda tangan dari 7.500 tanda tangan yang dibutuhkan.
Unggahan tersebut lantas mendapat beragam respon dari warganet.
"minimal harus ada satpam/petugas yang nyebrangin bawa peluit. Atau ngecat zebra cross sendiri," ujar yosia***
"waktu SMP pindah sekolah sekali, yang pertama depan sekolah sawah (rorotan, jakarta) paling kalau mau nyebrang ketemunya kambing, pas yang di bogor aman dari jalan raya. Kalau ini ngeri, semua jenis kendaraan ada. Mari dukung buat adik-adik biar aman bersekolah," kata bayoe***
Berita Terkait
-
Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 754 Orang
-
Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan Rampungkan Tugas, Apa Hasilnya?
-
Soal Desakan Iwan Bule Mundur, Exco PSSI: Kalau Mundur Tidak Jantan
-
Petisi Desakan Iwan Bule Mundur dari Ketum Direspons Exco PSSI: Kalau Mundur Tidak Jantan!
-
5 Pernyataan Kontroversi Pihak yang Dianggap Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!