Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 10:05 WIB
Petisi pembuatan zebra cross sejumlah siswa di Malang [Foto: Tangkapan layar Change.org]

SuaraMalang.id - Sebagian siswa sekolah mungkin masih merasa takut ketika akan menyeberang. Apalagi jika di depan sekolah merupakan jalan umum yang banyak dilintasi berbagai kendaraan.

Keberadaan satpam sekolah dan adanya Zona Selamat Sekolah (ZOSS) sangat dibutuhkan untuk mempermudah para siswa saat menyeberang.

Namun, bagaimana jika di depan sekolah tidak ada ZOSS?

Hal itulah yang dialami oleh para siswa SMPK Pamerdi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini. Karena tak ada ZOSS, mereka setiap hari harus berhadapan dengan lalu lalang bus, truk, serta kendaraan besar lainnya di depan sekolah.

Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 754 Orang

Menyusul hal tersebut, mereka pun membuat petisi yang meminta di depan sekolah mereka dibuat ZOSS.

Hal itu diketahui melalui unggahan akun instagram @changeorg_id.

Dalam keterangan dijelaskan bahwa OSIS SMPK Permadi membuat petisi yang meminta agar di depan sekolah mereka dibuat ZOSS.

Salah seorang siswa bernama Ester mengaku khawatir setiap kali akan memyeberang.

"Setiap hari lalu lintas ramai banget, aku sampai khawatir setiap mau menyeberang," ujarnya seperti dikutip dalam video.

Baca Juga: Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan Rampungkan Tugas, Apa Hasilnya?

Seperti diketahui, di depan sekolah Kristen Pamerdi kabupaten Malang, Jawa Timur adalah jalan Nasional dan menjadi jalur utama di perbatasan antara kabupaten Malang dan Kota Malang. Terjadi keramaian dari pagi hingga malam sehingga menimbulkan banyak sekali kasus kecelakaan. Banyak warga sekolah tidak nyaman menggunakan jalan karena tidak adanya Zona Aman Sekolah.

Oleh karena itu, pengurus OSIS Pamerdi mewakili warga sekolah berharap pemerintah (BPTD XI, BBPJN JATIM BALI, Instansi terkait) dapat mewujudkan pengadaan Zona Selamat Sekolah untuk sekolah Kristen Pamerdi.

Dilansir dari laman https://www.change.org/p/dukung-zoss-sekolah-pamerdi-amankan-keselamatan-anak-bangsa, hingga Jumat (14/9/2022), sudah ada 6.602 tanda tangan dari 7.500 tanda tangan yang dibutuhkan.

Unggahan tersebut lantas mendapat beragam respon dari warganet.

"minimal harus ada satpam/petugas yang nyebrangin bawa peluit. Atau ngecat zebra cross sendiri," ujar yosia***

"waktu SMP pindah sekolah sekali, yang pertama depan sekolah sawah (rorotan, jakarta) paling kalau mau nyebrang ketemunya kambing, pas yang di bogor aman dari jalan raya. Kalau ini ngeri, semua jenis kendaraan ada. Mari dukung buat adik-adik biar aman bersekolah," kata bayoe***

"Diknas, Dishub, Kepsek setempat haloo apa gak lihat keadaan begini," komen eddy***

"kalau ini benar-benar memerlukan dukungan," ujar duke***

"bikin zebra cross sama sediakan petugas, kalau jembatan kayaknya gak akan efektif karena jaraknya pendek," kata gurihno***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More