Chandra Iswinarno
Senin, 10 Oktober 2022 | 15:38 WIB
Devi Athok Zulfitri menceritakan kehilangan dua anaknya dan mantan istrinya saat Tragedi Kanjuruhan. [Beritajatim]

SuaraMalang.id - Tragedi Kanjuruhan menjadi perjumpaan terakhir Devi Athok Zulfitri dengan dua putrinya dan mantan istrinya, Natasha Deby Ramadhani (16), Nayla Debi Anggraeni (13) dan Geby Asta (43), yang meninggal dalam peristiwa berdarah paling kelam dalam dunia sepak bola Indonesia pada Sabtu (1/10/2022).

Trauma masih membekas dalam psikologis Athok yang masih mendengar saat-saat terakhir kepergian dua putrinya yang berteriak minta tolong. Kala itu, Athok mengaku tak bisa menolong kedua anak perempuannya.

"Sampai hari ini suara minta tolong masih terngiang di kuping saya. Semoga arwah kedua anak saya tenang di alam sana, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya dalam surga,” ungkap Warga Desa Krebet Senggrong Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang kepada Beritajatim.com-jaringan Suara.com.

Athok tak henti-hentinya menyesali kejadian di malam yang merenggut nyawa anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK. Athok dan almarhumah Geby diketahui berpisah dengan delapan tahun silam.

Usia bercerai, kedua putrinya tersebut ikut Geby sang ibu. Tetapi tragisnya, Geby juga meregang nyawa bersama dua putri kesayangannya di tragedi Kanjuruhan malam itu.

"Geby mantan istri saya juga meninggal dunia," kata Athok sambil menahan tangis.

Momen Bos Arema gelar 7 harian korban tragedi Kanjuruhan (Instagram/@shandypurnamasari)

Jelang hari nahas itu, Athok mengaku tidak bisa mendampingi dua putrinya yang menonton laga Arema versus Persebaya pada Sabtu malam itu.

"Saya bekerja, Tasya pamit mau nonton. Saya sempat khawatir. Apalagi ketika itu Tasya, Geby dan Nayla, duduk di tribun selatan. Selama ini Tasya tidak pernah nonton di tribun selatan."

Athok mengungkapkan, selama kerap menyaksikan pertandingan dari Tribun Utara Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, Polri Akui Ada Anggota Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa

"Selalu sama saya dan duduk di tribun Utara. Setelah pertandingan, saya dapat kabar ada ricuh. Saya ke Kanjuruhan. Suasana di depan stadion sudah ramai ketika itu. Saya cari anak saya dan bertemu di rumah sakit,” kenang Athok.

Malam itu, Athok mengemukakan, jika Tasya dan Nayla melihat pertandingan malam itu bersama Geby serta ayah tirinya, yang selamat dalam peristiwa itu.

Mengetahui ketiga orang yang disayanginya meninggal di Tragedi Kanjuruhan, Athok mengaku sempat gelap mata. Amarah dan emosinya sempat dilampiaskan saat berada di Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen pada Sabtu malam itu juga.

"Waktu itu, saya sudah gelap mata. Sedih, marah dan tak tahu harus berbuat apa. Saya marah betul. Maaf untuk pihak rumah sakit, saya emosi sekali ketika itu. Sekali lagi tolong maafkan saya," ucap Athok terbata-bata.

Pendukung Arema Sejati

Athok mengungkapkan, jika kedua putrinya merupakan pendukung Arema FC. Bahkan, Athok mengungkapkan, jika Natasha menjadi Aremanita sejati lantaran sejak kecil kerap diajaknya menyambangi pertandingan Singo Edan hingga ke luar kota.

Load More