SuaraMalang.id - Jumlah anak yang dirawat akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur masih dalam proses pendataan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Kami terus koordinasi dengan Dinkes, Dinas PPPA, termasuk menelusuri anak yang luka ringan," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pendataan dilakukan karena belum ada data terpilah antara korban anak dan orang dewasa, sementara jumlah anak yang meninggal ada 33 anak.
Pihaknya menduga, dalam tragedi tersebut, terdapat anak-anak yang mengalami luka ringan dan langsung pulang ke rumah.
Menurut dia, anak-anak ini juga harus ditelusuri keberadaannya agar mereka dapat diberikan pendampingan psikis.
"Bagaimana kondisi anak-anak lainnya, padahal situasi yang dihadapi sama. Artinya banyak anak yang langsung pulang, padahal membutuhkan pemulihan pascaperistiwa," katanya.
KPAI juga masih menelusuri anak-anak yang menjadi yatim maupun yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
"Data-data ini masih kami dalami, (korban meninggal) apakah memiliki anak," kata Jasra Putra.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tragedi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dunia, 440 orang luka ringan, dan 29 orang luka berat.
Sebelumnya, kericuhan terjadi selepas pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10) malam.
Petugas keamanan menggunakan gas air mata untuk menghalau para pendukung saat kerusuhan membesar dan tindakan tersebut membuat penonton yang panik berdesak-desakan keluar dari stadion.
Akibat kejadian tersebut, banyak pendukung yang meninggal dunia maupun terluka. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Begini Rasanya Terkena Tembakan Gas Air Mata, Netizen: Nggak Sanggup Hati Ngebayangin di Stadion Kanjuruhan yang Tertutup
-
Aksi Kekerasan Oknum Anggota TNI di Stadion Kanjuruhan, Jenderal Dudung Beri Tanggapan Berbeda
-
Presiden Jokowi Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan,129 Keluarga Korban Dapat Santunan
-
Pintu 13 Kanjuruhan yang Telan Banyak Korban Jadi Sorotan, Presiden Jokowi Turun Tangan Minta Diaudit
-
33 Nyawa Anak Melayang di Tragedi Kanjuruhan, KPAI Data Anak yang Dirawat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota