SuaraMalang.id - Gempa Sichuan berkekuatan 6,8 kemarin mengguncang China. Puluhan orang menjadi korban dan menyebabkan kerusakan tidak sedikit di negeri panda itu.
Kabar terbaru, Gereja Katholik berusia 104 tahun yang pernah ditinggali pendiri Republik Rakyat China Mao Zedong, juga mengalami kerusakan cukup parah.
Otoritas di Sichuan, pada Jumat meluncurkan rencana darurat pascakerusakan bangunan bersejarah yang berlokasi di Moxi, Kabupaten Luding, itu.
Bangunan gereja mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi.
Beberapa bagian dindingnya retak kira-kira sepanjang satu kaki, pilar utama patah, atap runtuh, dan struktur utama bangunan rusak, menurut hasil pendataan Biro Cagar Budaya Sichuan seperti dikutip media setempat.
Untuk menjamin keselamatan pengunjung, otoritas lokal memasang garis polisi di seputar gereja.
Biro Cagar Budaya melakukan investigasi pascabencana dan perlindungan sementara bagi beberapa benda bersejarah untuk menghindari kerusakan akibat bencana susulan.
Instansi tersebut mengerahkan pakar sejarah untuk melakukan perlindungan dan perbaikan agar tempat bersejarah tersebut tetap terjaga keasliannya.
Beberapa arsitek yang tiba di situs bersejarah tersebut mengaku bakal mengalami kesulitan sehingga belum bisa memastikan apakah bangunan itu dikonstruksi ulang atau diperbaiki.
Baca Juga: Gempa Bumi Bermagnitudo 6,0 Susul-menyusul Guncang Memberamo Papua
Gereja tersebut dibangun oleh para misionaris di Moxi pada 1918.
Mao, selaku pemimpin revolusi Komunis China bersama Tentara Merah, menempati bangunan gereja itu pada 29 Mei 1935 setelah melakukan long march selama tiga hari.
Pada malam harinya, Mao menggelar pertemuan dengan para pemimpin Komunis lainnya di tempat tersebut.
Peristiwa yang dikenal dengan Pertemuan Moxi itu menetapkan rencana strategis untuk kemajuan Tentara Merah selanjutnya.
Di dalam bangunan gereja tua itu, beberapa benda yang digunakan oleh Tentara Merah dipajang.
Situs tersebut telah menjadi objek wisata populer di Sichuan dengan jumlah kunjungan rata-rata per tahun mencapai lebih dari 50.000 orang.
Berita Terkait
-
Gempa Bumi Bermagnitudo 6,0 Susul-menyusul Guncang Memberamo Papua
-
Terjadi Gempa Bumi dengan Magnitudo 6,0 di Mamberamo
-
Gempa Bumi M 6,2 Guncang Memberamo Tengah Papua
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Halmahera Barat Maluku Utara Sabtu Dini Hari, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa Terkini Magnitudo 5,2 Guncang Nias, Tidak Berpotensi Tsunami
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota