SuaraMalang.id - Aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Hari ini aksi mahasiswa terjadi di Sumenep dan Surabaya.
Di Sumenep mereka menyegel kantor DPRD setempat dan 'menjualnya' lantaran anggota dewan dinilai tidak pro terhadap masyarakat kecil. Mereka juga tidak serius meneruskan aspirasi masyarakat.
Sementara di Surabaya, aksi ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyerbu kantor Balai Kota Surabaya. Mereka memaksa Wali Kota Eri Cahyadi ikut menolak kenaikan harga BBM itu.
Dalam aksinya mereka mengusung berbagai poster, salah satunya yang menggelitik mereka mengaku lebih percaya "Gus Samsudin" ketimbang pemerintah. 'Gus Samsudin' dukun yang kesaktiannya ternyata palsu setelah dikuak pesulap merah.
Di Balai Kota, para mahasiswa ini juga memanggil Eri Cahyadi dengan nyanyian serta pengeras suara, sehingga mantan Kepala Bappeko Surabaya keluar dan ajak para mahasiswa berkomunikasi dengan duduk "ngelempo" langsung di atas tanah.
Di sini, beberapa perwakilan mengajak orang nomor wahid di Kota Pahlawan ini berdiskusi, melontarkan pertanyaan, hingga mengajak Eri menolak kenaikan BBM bersubsidi ke Pemerintah Pusat.
"Intinya, kami mengajak Wali Kota Eri dan Ketua DPRD Kota Surabaya yang juga hadir, untuk menandatangani penolakan kenaikan BBM bersubsidi. Apakah bapak bersedia?" tanya mereka.
Mendapat pertanyaan itu, Eri Cahyadi sempat menjelaskan panjang lebar, namun karena kembali mahasiswa mempertanyakan ketegasan Eri Cahyadi, sehingga Eri-pun menantang mahasiswa untuk segera membuat surat atas penolakan kenaikan BBM bersubsidi, dan ditandatangani bersama pada saat itu juga.
"Dengan adanya kenaikan harga BBM ini akan mempengaruhi betul daya beli masyarakat, jadi kami akan menyampaikan (ke Pemerintahan Pusat), keberatan dari teman-teman PMII," katanya.
Baca Juga: Viral Aksi Emak-emak Minta Mahasiswa yang Demo Kenaikan BBM Buka Jalan, Publik Saling Debat
"Namun saya ingatkan jika tugas Pemerintahan Kota hanya meningkatkan pendapatan per kapita, bukan mengambil keputusan naiknya harga BBM," ujar Eri seusai menemui ratusan mahasiswa PMII secara langsung.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Demo Mahasiswa Nyaris Robohkan Pagar Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Dipaksa Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM
-
Viral Aksi Emak-emak Minta Mahasiswa yang Demo Kenaikan BBM Buka Jalan, Publik Saling Debat
-
Viral Pria Pelontos Terekam Lempar Api di SPBU Cirebon hingga Picu Kebakaran, Berjalan Santai Setelahnya
-
Balas Adian Napitupulu, Wasekjen Demokrat: Era SBY PDIP Tolak Harga BBM Naik Sampai Nangis, Kenapa Sekarang Dukung?
-
Terjadi Lonjakan Harga Komoditas Pangan di Pasar Rawa Indah Bontang, Karena BBM Naik?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban
-
Holding Ultra Mikro BRI Dorong Inklusi Keuangan 182 Juta Nasabah Tabungan
-
Jalan Pakis-Turen Makin Lebar, Diusulkan Pindah Pengelolaan ke Provinsi