SuaraMalang.id - Kasus cedera akibat olahraga sering kali dialami sebagian besar masyarakat. Biasanya, penanganan cedera olahraga ini disamakan dengan keluhan cedera lainnya.
Padahal, seharusnya berbeda. Dokter spesialis kedokteran olahraga, Grace Joselini Corlesa menjelaskan penanganan pertama kasus cedera olahraga dimulai dari menayakan riwayat keluhan pasien secara lengkap guna membantu diagnosis.
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu mengatakan riwayat yang ditanyakan ini termasuk kronologi kejadian, ada tidaknya riwayat pengobatan atau perawatan sebelumnya, hingga riwayat cedera terdahulu seperti dikutip dari siaran pers, Rabu,
"Hal ini penting guna membantu dokter menegakkan diagnosis dan menentukan metode penanganan atau rencana terapi dan latihan yang sesuai dengan kondisi pasien," kata Grace yang berpraktik di Sport Medicine, Injury & Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini Risiko Jika Cedera Tidak Ditangani dengan Tepat
Pada tahap awal penanganan cedera olahraga, teknologi medis terkini seperti Cyrotheraphy (terapi dingin), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Ultrasound Therapy cukup banyak digunakan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan radang atau inflamasi di area sekitar cedera.
Setelah peradangan berhasil diatasi, pasien dapat mulai menjalani program terapi selanjutnya untuk mengembalikan fungsi gerak dan memperkuat otot di sekitar area cedera.
Di SMIRC, pasien dianjurkan secara aktif berlatih dengan menggunakan berbagai macam alat exercise yang dapat membantu mempersiapkan pasien kembali berolahraga (return to sport). Pada setiap sesi latihan, pasien mendapat pendampingan secara pribadi dari sport physiotherapist yang memastikan program pemulihan dilakukan dengan aman dan efektif.
Terdapat beberapa beberapa cedera olahraga yang umum terjadi antara lain cedera tendon Achilles, cedera ACL, cedera ankle, cedera hamstring, cedera lutut, hingga tennis elbow, dan golfer’s elbow.
Cedera ini dapat dipicu berbagai faktor risiko seperti usia yang mempengaruhi kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, pemanasan olahraga yang kurang optimal, durasi olahraga yang berlebihan tanpa diselingi istirahat.
Baca Juga: 5 Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga Paling Umum
Faktor risiko lain yakni adanya akumulasi cedera sebelumnya yang belum tertangani dengan baik, serta pemilihan jenis olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik antar pemain. ANTARA
Berita Terkait
-
Jangan Diabaikan, Ini Risiko Jika Cedera Tidak Ditangani dengan Tepat
-
5 Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga Paling Umum
-
Agar Terhindar dari Cedera, Jangan Lupakan 3 Hal Ini Saat Olahraga
-
Tanda Bahwa Olahraga Justru Membuatmu Sakit, Bukan Sehat
-
5 Tips Mencegah Cedera Saat Berolahraga, Salah Satunya Kenali Kondisi Tubuh
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak