Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 07 Agustus 2022 | 08:44 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) bersama prajurit Korps Marinir TNI AL dan Prajurit Marinir US melakukan penyergapan terhadap musuh saat operasi pendaratan di Puslatpur Marinir di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022). Operasi pendaratan tersebut merupakan bagian Latihan Bersama Super Garuda Shield 2022. [Antara/Teguh Prihatna]

SuaraMalang.id - Latihan tempur bersama bakal digelar TNI dengan Angkatan Darat (AD) Amerika Serikat. Dalam latihan bareng itu, sejumlah senjata canggih bakal digunakan.

Senjata dan berbagai perlengkapan perang canggih ini bakal digunakan kedua belah pihak di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, 50 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur.

Perlengkapan-perlengkapan canggih personel Angkatan Darat Amerika Serikat ini antara lain UAV atau pesawat tanpa awak sebagai sarana pengintaian dan peringatan dini, dalam ukuran mini.

Satu UAV yang diterbangkan itu berukuran lebih kurang sebesar pipa paralon setengah inci dan panjng kurang dari 10 cm, yang dinamakan Black Hornet. Ia berpenampilan seperti capung dan digunakan untuk pengintaian.

Baca Juga: Aksi Laksamana Yudo Margono di Super Garuda Shield 2022 Sita Perhatian Panglima TNI

Dengan kamera resolusi tinggi namun mini, satu Black Hornet bisa menyusup teritori lawan tanpa ketahuan dan mengintai meski dalam gelap.

Ada juga UAV yang lebih besar yang bisa membawa senjata. "TNI juga sudah punya semua peralatan ini," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa terkait persiapan Super Garuda Shield 2022, dikutip dari Antara, Minggu (07/08/2022).

Satu Black Hornet berharga hingga Rp250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau.

Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari. Sebelumnya juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu

Dalam latihan tempur kali ini, para prajurit dilengkapi sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing. Maka prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampu.

Baca Juga: TN AL Latihan Gabungan dengan Militer Amerika Serikat, Australia, Singapura dan Jepang di Pantai Lingga

"Ini adalah sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya (yang dipakai) bukan peluru tajam,” kata Perkasa, yang juga memerintahkan prajurit berinteraksi satu sama lain hingga saling mengenal secara lebih baik.

Latihan berlangsung hingga 14 Agustus mendatang yang juga melibatkan 150 prajurit Batalion Infanteri 623/Bhakti Wira Buana dan 173 serdadu Angkaran Darat Amerika Serikat.

Latihan bersama Super Garuda Shield 2022 di Amborawang adalah satu dari tiga lokasi latihan bersama itu, selain di Batu Raja, Sumatera Selatan, dan Dabo Singkep, Jambi.

Load More