SuaraMalang.id - Para petani tembakau di Jember Jawa Timur ( Jatim ) berharap peristiwa 2015 lalu--ketika Gunung Raung meletus--tidak kembali terulang tahun ini.
Waktu itu, Gunung Raung meletus dan terus-terusan menyemburkan abu vulkanik. Akibatnya, tanaman tembakau para petani rusak dan layu sehingga para petani menjadi rugi.
Kemarin, Rabu (27/07/2022), salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur tersebut kembali erupsi. Erupsi terjadi pada sore hari, dan aktivitas gempa akibat letusan tercatat sampai empat kali.
Raung juga menyemburkan abu vulkanik hingga 1500 meter di atas kawah. Abu juga mengguyur dua wilayah kecamatan di Jember. Selain permukiman penduduk, abu juga mengguyur persawahan yang kini ditanami tembakau oleh petani.
Baca Juga: Erupsi Gunung Raung, BPBD dan PMI Jember Bagikan Masker
"Abu itu terlihat jelas pada tembakau di belakang rumah, walau tidak tebal. Tapi itu mengkhawatirkan," kata Totok Sugiarto, petani Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (28/7/2022).
"Saya berharap tidak terjadi seperti beberapa tahun lalu, banyak petani merugi akibat erupsi Gunung Raung," kata petani yang tinggal 10 kilo meter dari Gunung Raung tersebut.
Totok membudidayakan tembakau di atas lahan seluas 200 meter persegi. Akibat guyuran abu itu, Totok pun membersihkan abu dari tanaman-tanaman tembakaunya.
"Abu vulkanik bisa merusak. Itu kalau terjadi erupsi Raung terus-menerus. Daun bisa layu. Itu pengalaman beberapa tahun lalu. Abu vulkanik ini kan tajam. Jadi bukan hanya membahayakn tanaman, tapi juga manusia," katanya.
Totok pun memutuskan untuk membersihkan abu vulkanik dari daun tembakau miliknya dengan cara menyemprotkan air. Ia tak ingin panen tembakau terganggu.
Baca Juga: Pendaki dan Warga Dilarang Mendekati Serta Berkemah di Kaldera Sekitar Kawah Gunung Raung
"Insya Allah minggu depan sudah ada beberapa yang bisa diambil. Panan tembakau bertahap. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali," katanya.
Agusta Jaka Purwana, salah satu eksportir tembakau, mengatakan, erupsi tidak terlalu besar dan hanya terjadi sekitar sembilan menit.
"Arah debu vulkanik ke utara dan barat laut. Posisi tanaman kamu ada di barat daya sampai selatan Gunung Raung sehingga sampai detik ini belum terdampak. Mudah-mudahan tidak ada erupsi lanjutan," katanya.
Kendati belum berdampak, Agusta tetap menyiapkan air untuk membersihkan daun yang tertempel abu vulkanik. Ia tahu, beberapa tahun lalu, abu vulkanik Gunung Raung menyebabkan beberapa ton tembakau tidak bisa terkirim.
"Abu vulkanik menempel, sehingga tidak bisa diolah lebih lanjut. Kami sudah mengantisipasi berdasarkan pengalaman tahun lalu," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima BPBD Jember, erupsi terjadi pada pukul 17:19 – 17:28 WIB. Tinggi kolom abu kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
"Hujan abu mengguyur Kecamatan Ledokombo. Itu informasi sementara dan perlu pengecekan ke berbagai wilayah. Tiga kecamatan terdekat dengan Raung adalah Ledokombo, Silo, dan Sumberjambe," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Heru Widagdo.
Heru mengimbau kepada warga untuk beraktivitas di luar rumah dengan mengenakan masker. Tahun 2015, semburan abu dari Raung sempat mengguyur hingga kawasan perkotaan Jember.
"Tim reaksi cepat BPBD selalu siaga. Namun sejauh ini situasi masih normal. Abu mengguyur tergantung arah angin juga," katanya.
"Kemarin malam banyak orang kelilipan. Tenyata ada abu vulkanik. Saya minta kepada orang yang kelilipan agar segera membersihkan mata dengan air yang mengalir. Jangan dikucek karena bisa membahayakan mata. Selain itu juga bisa memicy infeksi saluran pernapasan atas," kata Totok.
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Raung, BPBD dan PMI Jember Bagikan Masker
-
Pendaki dan Warga Dilarang Mendekati Serta Berkemah di Kaldera Sekitar Kawah Gunung Raung
-
Erupsi Gunung Raung, Dua Kecamatan di Jember Dilanda Hujan Abu Vulkanik
-
Dampak Letusan Gunung Raung, Hujan Abu Tipis Guyur Dua Kecamatan di Jember
-
Wilayah Berpotensi Terdampak Erupsi Gunung Raung, Masyarakat Diimbau Waspadai Hujan Abu
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak