Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 19 Juli 2022 | 19:01 WIB
Ilustrasi wabah PMK di Jember - Peternak mengikat sapi miliknya yang dijual di Pasar Hewan Singosari, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

SuaraMalang.id - Bupati Jember Hendy Siswanto menyetujui usulan pasar hewan tutup sementara waktu untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Memang kami kemarin mau menutup pasar hewan sebelum Iduladha. Tapi kami memutuskan setelah Iduladha. Alhamdulillah sekarang naiknya (jumlah sapi yang tertular) mulai sedikit,” kata dia mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com.

Sebelumnya, Anggota DPRD Jember, Nurhasan mengusulkan penutupan pasar hewan pada momen rapat paripurna.

“Peternak sapi meminta agar pasar hewan sementara ditutup dulu, karena masyarakat sudah bisa menilai bahwa yang mempercepat penularan PMK adalah blantik-blantik (pedagang hewan) yang sering turun ke kandang-kandang. Setiap kandang yang didatangi blantik, sapinya kena PMK. Jadi saya mohon ada ketegasan seperti Kabupaten Lumajang, pasar hewan ditutup sementara,” katanya.

Baca Juga: Wabah PMK, Pasar Hewan di Lombok Tengah Belum Boleh Beroperasi

Hal senada disampaikan anggota dewan dari PAN, Nyoman Aribowo yang menerima banyak keluhan dari masyarakat.

“Sapi mereka bergelimpangan. Kami ikut pusing luar biasa,” katanya.

Komisi B DPRD Jember sudah bertemu dengan Dinas Peternakan dan Ketahanan Provinsi Jawa Timur pekan lalu untuk berkonsultasi soal penangana wabah PMK ini.

“Yang perlu segera dilakukan adalah penyaluran BTT (Belanja Tak Terduga). Surat Keputusan Bupati (soal kedaruratan bencana) saya dengar sudah,” kata Nyoman.

Nyoman mengatakan, para peternak membutuhkan waktu lama untuk mengobati sapi-sapi yang terkena PMK. Pemprov pun mengucurkan dana bantuan tunai untuk peternak yang terdampak.

Baca Juga: Tanggapi Citayam Fashion Week, Menko PMK: Biasa lah Anak Muda, Nanti Juga Bosen

“Karena mereka mengobati sendiri dalam durasi panjang. Begitu mereka tidak mampu, kolaps, sapinya mati,” katanya.

Nyoman berharap ada kebijakan bantuan tunai untuk peternak terdampak. “Ini sudah sangat parah dan kemampuan finansial untuk mengobati juga kurang. Kami mohon, selain kecepatan penyaluran, BTT disertai bantuan tunai untuk peternak,” katanya.

Load More