SuaraMalang.id - Gempa yang terjadi di Selatan Jawa Timur, Sabtu (9/7/2022) terasa hingga wilayah Kabupaten Malang. Kendati demikian, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan bahwa hingga saat ini berdasarkan hasil pantauan tidak terdapat laporan kerusakan akibat gempa berpusat di laut Selatan tersebut.
“Sejauh ini, hasil pantauan tidak terdapat laporan kejadian (kerusakan),” kata Sadono.
Sebagai informasi, gempa bumi dengan kekuatan 5,2 magnitudo terjadi di wilayah selatan Jawa Timur pada pukul 03.27 WIB. Pusat gempa dilaporkan terjadi pada 171 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang dengan kedalaman 47 kilometer.
Gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah antara lain Karangkates dan Kepanjen di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Bliter dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).
Skala II MMI, yakni getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Kemudian, gempa susulan dilaporkan terjadi pada pukul 05.50 WIB dengan kekuatan 5,0 magnitudo. Gempa tersebut terjadi pada 163 barat daya Kabupaten Lumajang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Pada 09.53 WIB dengan kekuatan 5,3 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer pada 167 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang. Gempa tersebut dirasakan di Pasirian, Lumajang, Kepanjen Kabupaten Malang hingga ke wilayah Kota Malang.
"Saat ini masih terus dipantau dan menunggu informasi dari wilayah. Belum ada laporan kerusakan," katanya.
Baca Juga: Dua Gempa di Selatan Jawa Timur Berasosiasi dengan Gempa Megathrust
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Mamuri mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 03.27 WIB tersebut, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalamannya, merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Penyebabnya adalah adanya aktivitas subduksi. Hasil analisa mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme oblique naik atau oblique-thrust fault," katanya.
Gempa bumi tersebut dilaporkan tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tetap waspada adanya gempa bumi susulan.
Salah satu warga Kota Malang Krisna Ade mengatakan bahwa getaran gempa bumi susulan yang terjadi kurang lebih pada pukul 09.53 WIB tersebut dirasakan ringan dan menyebabkan sejumlah benda bergoyang.
"Getarannya tidak lama, namun ada beberapa barang yang bergoyang-goyang. Saya hanya merasa (goyangan) itu sebentar," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dua Gempa di Selatan Jawa Timur Berasosiasi dengan Gempa Megathrust
-
4 Kedai Kopi Pilihan dan Kekinian untuk Nongkrong, Dekat Stasiun Malang
-
Gempa Susulan Magnitudo 5,0 di Selatan Jawa Timur, Sudah 32 Kali Gempa Sejak Subuh Tadi
-
Malang Diguncang Gempa, Getaran Terasa Sekitar Dua Detik
-
Gempa M 5,2 Selatan Jawa Timur, Guncangan Terasa di Malang, Blitar dan Lumajang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern