Sorotan Peristiwa Kemarin, Terduga Pelaku Pencabulan Santri Kabur sampai Viral Kakek Beli Mobil Bawa Uang Sekarung

SuaraMalang.id - Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Malang kemarin, Jumat (01/07/2022). Mulai dari pelaku pencabulan santri di Banyuwangi kabur sampai viral kakek bawa uang sekarung buat beli mobil.

1. Viral video penganiayaan anak di Jember

Kepolisian Resor Jember menyelidiki viral video kasus penganiayaan anak. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk korban dan terlapor.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo di kabupaten setempat, Kamis (30/6/2022) mengatakan, kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan masih dalam penyidikan.

Baca Juga: Bukan Pengusaha Atau Pejabat, Terungkap Pekerjaan Mbah Kerto Kakek Viral Pembeli Pajero Cash Pakai Sekarung Uang

Menurutnya kasus tersebut sudah diproses dan sejumlah saksi sudah dipanggil untuk dimintai keterangan, termasuk saksi terlapor dan kini masih dalam pemeriksaan.

Sementara Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan Immanula mengatakan peristiwa tersebut sebenarnya terjadi pada Mei 2022.

2. Pipa PDAM Malang bocor

Pipa PDAM di Jalan Raya Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali mengalami kebocoran. Air yang cukup deras pun menggenang di kawasan tersebut.

Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @informasi_malangraya, tampak semburan air yang cukup deras keluar dari dalam tanah yang ada di salah satu ruas jalan wilayah Desa Pulungdowo, Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Viral Kakek-kakek di Lumajang Bawa Sekarung Uang untuk Beli Mobil Mewah, Warganet Justru Khawatir

Air pun tampak menggenangi kawasan tersebut. Bahkan membuat daerah di sekitar bocornya pipa banjir.

3. Pencabulan santri di Banyuwangi

Beredar kabar terlapor kasus pencabulan enam santri pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial FZ kabur. Bahkan sudah tiga minggu tak ada di lingkungan pesantren.

Salah satu keluarga Ponpes, In'am Latif menyebut selama tiga minggu terakhir FZ sudah pergi meninggalkan pesantren yang berlokasi di wilayah Kecamatan Singojuruh tersebut.

Terkait surat pemanggilan yang dilayangkan pihak kepolisian, pihaknya juga tidak mau tahu menahu.

Sebab dalam kurun waktu yang cukup lama, pihak keluarga pesantren tidak lagi berkomunikasi dengan FZ.