SuaraMalang.id - Rencana sterilisasi bangunan sepanjang jalur kereta api di Kotalama-Jagalan Kota Malang jadi kabar sedih bagi warga setempat. Ratusan kepala keluarga (KK) terancam tergusur.
Diberitakan sebelumnya, PT KAI Daops 8 Surabaya bersama Forkopimda Kota Malang dan perwakilan warga Kotalama -Jagalan menggelar dialog rencana sterilisasi sisi kanan dan kiri jalur kereta api, sekitar 6 meter di masing-masing sisinya.
Ketua RT 09 RW 07 Jl Prof Moh Yamin Gang VII, Muhammad Suli (52) mengatakan, kabar rencana sterilisasi tersebut telah disampaikannya kepada warga. Sontak, membuat warganya lemas hingga banyak yang menangis.
"Ada banyak (warga pasrah), ada yang nangis. Yang nangis kebanyakan janda itu. Cuma saya selaku Ketua RT maunya ya minta jalan terbaik saja," ujar Suli mengutip dari Timesindonesia.co.id, Jumat (24/6/2022).
Meski begitu, Suli beserta seluruh warganya memang mengakui bahwa kesalahan berada di mereka. Sebab, sesuai undang-undang posisi bangunan mereka memang tidak diperbolehkan. Benar saja, jika dihitung jaraknya antara rel dengan bangunan warga hanya sekitar 2 meter saja.
Meski begitu, ratusan warga tentu meminta jalan keluar yang terbaik bagi mereka. Mereka hingga kini masih diselimuti pikiran 'jika dilakukan pembongkaran, saya mau tinggal di mana?'.
"Seumpama terjadi gini-gini (pembongkaran) gimana, saya tinggal di mana. Di sini kan ada 108 KK, bangunan sekitar 110 ditambah masjid madrasah dan posyandu, jadi kalau rumah aja 107. Ini semua warga sini bukan orang lain," bebernya.
Namun, dikatakan Suli, sempat ada wacana dari pihak PT KAI bakal memberikan ganti rugi per meternya untuk bangunan semi permanen sebesar Rp200 ribu dan untuk bangunan permanen sebesar Rp250 ribu.
"Untuk penggantian yang saya dengar segitu waktu rapat. Tapi seumpama habis 6 meter mau tinggal di mana, meskipun ada ganti rugi ya gimana gitu loh," ungkapnya.
Baca Juga: Sungai Braholo Malang Bau Menyengat hingga Banyak Ikan Mati
Dengan adanya wacana sterilisasi ini, warga sekitar, kata Suli hanya menginginkan adanya rasa kemanusiaan agar proses sterilisasi tak menyebabkan permasalahan baru muncul kembali.
Terlebih, Suli mengaku bahwa dirinya sudah tinggal sejak tahun 70an silam dimana saat itu ia masih kecil dan lahir di kawasan tersebut. Berarti, jauh sebelum itu kawasan tersebut sudah ada.
"Kita menunggu tim terpadu yang mau dibentuk untuk menyelesaikan ini. Kita sebagai warga hanya bisa mengusulkan ini itu. Jadi kita bicarakan di tim, karena itu sosialisasi ke warga langsung," katanya terkait rencana sterilisasi bangunan di sepanjang jalur KA, Malang Kotalama-Jagalan.
Berita Terkait
-
Viral Sopir Bus Nekat Lawan Arus dan Terobos Palang Pintu Kereta Api di Bangil
-
Kereta Api Tabrak Bus di Serdang Bedagai, 5 Orang Meninggal
-
Detik-detik Polisi Evakuasi Lima Korban Meninggal Pada Kecelakaan Kereta Api di Sergai, Dibawa Pakai Mobil Bak
-
Detik-detik Kecelakaan Maut Kereta Api dan Minubus Tewaskan Lima Orang di Sergai
-
Tabrakan Kereta Api dan Minibus di Sergai Tewaskan 5 Orang, Ini Identitas Korbannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Jangan Sampai Kehabisan, DANA Kaget GRATIS untuk Para Sultan Game
-
Rekomendasi 5 Sunscreen SPF 50 dengan Vitamin C yang Wajib Dicoba
-
Kuota Menipis di Akhir Bulan? Tenang, DANA Kaget Rp 290 Ribu Siap Jadi Penyelamatmu
-
Ada Pemangkasan Insentif Guru PAUD ? Ini Kata Pemkot Malang
-
4 Link DANA Kaget Menanti, Buruan Sikat di Momen Tanggal Gajian