SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencatat ada 10 persen dari 900 kasus hewan ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) telah sembuh.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Pemkab Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto mengatakan, penyakit PMK risiko kematian tergolong rendah sehingga dapat disembuhkan.
"Artinya ini harus diluruskan dan memberi ketenangan pada peternak bahwa PMK ini dapat disembuhkan dan tingkat risiko kematian itu rendah. Penyakit ini juga tidak menular pada manusia dan daging ternak yang terpapar masih bisa dikonsumsi," kata drh. Nanang mengutip dari Suarajatimpost.com, Selasa (21/6/2022).
"Meski jumlah hewan ternak yang terpapar PMK naik sigifikan namun juga diimbangi tingkat kesembuhan. Dari jumlah tersebut saat ini yang sudah sembuh sebanyak 10 persen atau sekitar 90 ekor," ujarnya.
Nanang mengajak masyarakat Banyuwangi berperan aktif untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Khususnya para peternak, diimbau agar tetap menjaga kebersihan kandang dan memastikan kesehatan hewan.
"Termasuk melaporkan kepada petugas bila ternak miliknya menunjukkan gejala PMK. Kita harus tetap waspada tapi tidak perlu panik," pintanya.
Selanjutnya menjelang Idul Adha, Nanang menyebut, dinas bakal mensertifikasi ternak yang bakal dijadikan kurban.
Regulasi itu diterbitkan, untuk memastikan masyarakat mendapatkan hewan kurban yang sehat, bebas penyakit.
"Bukan hanya PMK, kita juga pastikan daging kurban terbebas dari berbagai penyakit hewan lainnya. Seperti gangguan cacing pita dan sebagainya sehingga aman dikonsumsi," tegas Nanang.
Baca Juga: Wabah PMK Bikin Peternak di Bandung Barat Merugi Rp 8 Miliar, 4.904 Ekor Ternak Terpapar
Untuk memastikan hal itu, dinas akan mengerahkan tim khusus yang terdiri atas dokter hewan, tenaga medis dan para medis kesehatan hewan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, dan FKH Unair Banyuwangi.
Setelah dipastikan sehat, Otoritas Veteriner akan menerbitkan Sertifikat Veteriner (SV) atau surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Jika semuanya aman, selanjutnya dinas akan memasang stiker khusus
"Kami lakukan sertifikasi di tempat-tempat penjualan ternak. Selain memastikan lokasinya telah memenuhi standar, kami juga lakukan pemeriksaan kesehatan pada ternaknya. Jika semuanya aman, akan kita pasang stiker khusus," jelasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat membeli ternak di tempat penjualan yang sudah tersertifikasi. Sehingga ternak dipastikan aman dan penyebaran penyakit bisa diminimalkan.
"Masyarakat kami imbau untuk membeli hewan kurban di tempat-tempat yang telah tersertifikasi, sehingga ada jaminan hewan kurban yang dibeli sehat dan bebas dari PMK maupun penyakit hewan lainnya," pintanya.
Pihaknya pun menyarankan pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).
Berita Terkait
-
Balasan Sapi Terinveksi Penyakit Mulut dan Kuku di Karawang Dipotong, Dagingnya Dijual
-
12.313 Ekor Ternak di Lombok Tengah Terinveksi Penyakit Mulut dan Kuku, Mayoritas Sapi
-
12 Ribu Hewan Termasuk Sapi, Kerbau dan Kambing di Lombok Tengah Terjangkit PMK
-
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Anggap Virus PMK Serupa dengan Covid-19 yang Menyerang Manusia
-
Di Tengah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Harga Daging Sapi di Palembang Tetap Tinggi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget