SuaraMalang.id - Penularan cacar monyet telah mendekati angka 200 kasus di lebih dari 20 negara. WHO mengimbau seluruh kepala negara di dunia berhati-hati memberikan kelongaran aktivitas bagi masyarakat.
Direktur pandemi dan penyakit epidemik WHO, Dr. Sylvie Briand menyarankan agar masyarakat tidak melepas masker dan tetap menjaga kebersihan, terutama ketika beraktivitas di ruang publik.
Dijelaskannya, semua pakar di dunia sampai saat ini masih melakukan penelitian terkait cacar monyet. Dia menduga penyakit ini juga disebabkan oleh perubahan perilaku manusia usai pandemi Covid-19.
"Pengurutan pertama virus menunjukkan, bahwa jenisnya tidak berbeda dari jenis yang dapat kita temukan di negara-negara endemik dan (wabah ini) mungkin lebih disebabkan oleh perubahan perilaku manusia," kata Dr. Sylvie Briand mengutip dari Timesindonesia.co.id, Sabtu (28/5/2022).
berdasarkan bagaimana wabah penyakit di masa lalu di Afrika telah berkembang, situasi saat ini tampaknya 'dapat dikendalikan'. Dia ingin semua negara tetap waspada dan tidak panik.
Dia optimis setelah pandemi Covid-19 bisa dikendalikan walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama, maka wabah cacar monyet juga pasti lebih gampang.
Alasannya pernyataan itu disampaikan karena masyarakat sudah biasa berdampingan dengan pandemi selama dua tahun terakhir.
Namun, dia mengatakan WHO memperkirakan akan melihat lebih banyak kasus cacar monyet yang dilaporkan di masa depan.
"kita tidak tahu apakah kita hanya melihat puncak gunung es (atau) jika ada lebih banyak kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat," pungkas Dr Sylvie Briand.
Baca Juga: Waspada Cacar Monyet Kemenkes Sebar Surat Edaran, Pemerintah Daerah Diminta Tingkatkan Pengawasan
Berita Terkait
-
Pejabat Kesehatan Duga Virus Cacar Monyet Sudah Menyebar di Inggris Bertahun-tahun yang Lalu
-
Penyakit Cacar Monyet, Ini Penjelasan Lengkap Tentang Suspek, Probable, Kontak Erat dan Discarded di Indonesia
-
Hadiri World Health Assembly di Swiss, IDI Dukung Pemulihan Kesehatan Dunia
-
Waspada Cacar Monyet Kemenkes Sebar Surat Edaran, Pemerintah Daerah Diminta Tingkatkan Pengawasan
-
Cegah Jadi Pandemi, WHO Desak Negara Dunia Serius Tangani Penyebaran Penyakit Cacar monyet
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR