SuaraMalang.id - Sebanyak 280 ekor sapi di Kabupaten Malang Jawa Timur kini dilaporkan suspect Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi-sapi ini berada di kantong-kantong peternakan.
Seperti dijelaskan Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nurcahyo. Ia mengatakan, sampai saat di Kabupaten Malang ada 280 ternak yang terindikasi Suspect PMK.
Ia menjelaskan, sebagian besar penyakit PMK menyerang ternak yang berada di Kecamatan Ngatang dengan jumlah hampir 200 ekor, sedangkan wilayah lain di bawah 10 ekor saja.
"Namun dengan beejalannya waktu serta penangaman yang serius dari semua pihak saat ini ternak yang sudah sembuh 26 ekor dan yang lainnya berangsur-angsur mulai membaik namun belum dilaporkan ke kami," katanya dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: Laga Uji Coba Lawan PSIS Jadi Ajang Pelatih Meracik Komposisi Pemain Baru Arema FC
"Terbanyak yang hewan yang suspect PKM ini berada di wilayah Ngantang hampir 200 ekor, sisanya ada dibeberapa wilayah lain di Kabupaten Malang, untuk yang hewan yang mati belum ada," ujarnya menambahkan.
DPKH Kabupaten Malang saat ini sudah melakukan langkah langkah pencegahan serta memberikan edukasi pada peternak dalam penanganan PMK ini.
"Namun para peternak sudah biasa mas dalam menghadapi penyakit pada ternaknya, jadi peternak sudah paham betul penanganan dan pencegahan PMK ini," tambah dia.
"Faktor utama adalah kebersihan kandang, pemeriksaan pakan dan oembatasan lalulintas manusia yang keluar masuk kandang," papar Nurcahyo.
Selain itu, DPKH sudah membentuk tim di beberapa wilayah yang diketui oleh Dokter Hewan untuk memantau ternak ternak yamg berada di wilayah masing masing.
Baca Juga: PMK Mewabah di Sumbar, Penjualan Daging Sapi Turun
"Ada 7 tim yang kami bentuk di beberapa wilayalah dengan satu dokter hewan sebagai ketua untuk terus memantau perkembangan dan kesehatan ternak yang berada di wilayahnya," katanya.
Penyakit PMK, masih kata Nurcahyo, adalah sejenis virus dengan tiga cara penularannya, ternak dengan ternak, manusia yang membawa virus dan sirkulasi udara.
DPKH mengimbau untuk para peternak, selalu memantau keberadaan ternaknya, apabila ditemukan terinfeksi virus PMK ini segera pisahkan dengan ternak yang sehat.
"Kami minta para peternak untuk selalu memantau kesehatan ternaknya, apanila ditemukan indikasi ke arah PMK segera pisahkan, dan berkoordinasi DPKH agar kami bisa segera menangani sesegera mungkin," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab