Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 18 Mei 2022 | 14:22 WIB
Penjaga Rowo Bayu Ungkap Kisah Asli KKN di Desa Penari, Bikin Erick Thohir Merinding. [Instagram/@bwi24jam]

SuaraMalang.id - Euforia film KKN di Desa Penari tak kunjung meredup. Bahkan, sejumlah bioskop yang memutar film tersebut pun masih ramai penonton.

Tak sedikit penonton yang merasa penasaran dengan kisah yang viral bermula dari sebuah thread horor yang ditulis oleh akun Twitter SimpleMan tersebut.

Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir sampai menghadirkan seseorang yang mengetahui kisah asli dari cerita tersebut.

Melansir dari unggahan video di akun instagram @erickthohir, terkuak bagaimana kisah asli dari cerita tersebut. Hal itu diungkapkan oleh penjaga Rowo Bayu, Sudirman.

Baca Juga: Nessie Judge Tak Terima Dituding Ragukan Cerita KKN di Desa Penari: Aku Benci Video Dipotong-potong

Rowo Bayu sendiri merupakan salah satu kawasan yang terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur. Rowo Bayu terkenal sebagai tempat pertapaan Prabu Tawang Alun. Sebelum menjadi lokasi pertapaan, Rowo Bayu merupakan hutan lebat yang angker dan menyimpan kisah mistis.

Dalam perbincangannya dengan Erick Thohir, Sudirman menceritakan jika cerita desa penari berangkat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 2008 lalu. Saat itu terdapat enam mahasiswa dari Surabaya yang sedang melakukan KKN.

"Dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs, keluar situs, agak di utaranya," ujar Sudirman.

Kedua remaja tersebut kemudian bertemu seseorang dan diajak singgah ke rumahnya.

Sampai di rumah orang tersebut, mereka diberi suguhan, dijamu, diberi makanan, dan lain-lain.

Baca Juga: Curhat Pemeran Hantu Film KKN di Desa Penari, Dibayar Rp 75 Ribu hingga Tak Boleh Hapus Make Up 24 Jam

Salah seorang mahasiswa kemudian bertanya mengenai desa tersebut.

"dan ceritalah ini desa apa. si mahasiswa itu tanya begitu. dijawablah ini desa penari," lanjutnya.

Ketika sudah sore, mereka pun berpamitan pulang. Saat pulang, mereka diberi bingkisan oleh pemilik rumah.

"Bingkisan bagus, kemasannya pakai kertas koran, dimasukkan di tas di bawalah pulang," kata Sudirman.

Mereka kemudian menuju ke wisata Rowo Bayu. Teman-temannya pun sudah menunggu mereka di sana.

"di bawah tiang bendera itu ada bundaran bangunan, teman-temannya sudah disitu. ceritalah mahasiswa ini, bahwa dia dari atas dan ada desa, namanya desa penari," terangnya.

Namun, teman-teman dari mahasiswa tersebut tidak percaya jika ada desa.

Mahasiswa tersebut pun mengatakan jika dirinya bahkan diberi oleh-oleh saat berkunjung ke desa tersebut.

Betapa terkejutnya, begitu dibuka ternyata bukan lagi bungkus koran kertas tapi daun talas.

"setelah dibuka isinya kepala kera baru dipotong," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, si laki-laki pun langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian ia meninggal. Teman ceweknya pun turut meninggal satu bulan kemudian.

Sudirman mengaku, itu merupakan cerita asli versi Kepala Desa Rowo Bayu

"dan KKN nya tahun tanggal berapa, tanggal berapa semua tercatat," ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, Erick Thohir pun ingin berkunjung ke desa tersebut. Ia mengaku sudah dua kali berkunjung ke Banyuwangi. Dan ketiga kalinya, ia berencana ke desa wisata tersebut.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.

"Intinya dimana kaki dipijak disitu langit dijunjung harus menghargai tempat yg kita singgahi," ujar trie***

"Mantap pak Mentri Bapak @erickthohir mau otw ke Banyuwangi lagi untuk melihat secara langsung. Mudah-mudahan bisa membantu ekonomi di sana. Amin. Mas Menteri Bapak @sandiuno yuk otw juga untuk meramaikan suasana di Banyuwangi, dan Film KKN di Desa Penari semakin naik terus," kata akhmad***

"Wah ngeri juga ya," ucap maria***

"Jadikan Desa KKN tersebut sebagai tempat wisata pak," ujar guritno

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More