SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ) melakukan pendataan sapi-sapi yang terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hasilnya, sebanyak 122 ekor sapi yang tersebar di empat kecamatan yang ada di wilayah dilaporkan positif terjangkit PMK yang menghebohkan akhir-akhir ini.
Seperti dijelaskan Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Nurcahyo di Kabupaten Malang, Jumat, mengatakan kasus PMK ditemukan di empat kecamatan yakni Kecamatan Ngantang, Singosari, Wajak dan Gondanglegi.
"Sampai saat ini ada sekitar 122 ekor (yang terkena PMK), itu tersebar di Ngantang, Singosari Wajak dan Gondanglegi," kata Nurcahyo.
Baca Juga: Penutupan Pasar Hewan di Singosari Malang Gegara Wabah PMK, Peternak Sapi Pasrah
Nurcahyo menjelaskan kasus PMK pada hewan ternak terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Ngantang. Pada kecamatan itu ada 102 ekor sapi yang terserang PMK dari total populasi sapi di wilayah tersebut yang mencapai 18.500 ekor.
Menurutnya, sapi-sapi yang terserang PMK itu tersebar di RT 11, 12, 14 dan 16 Dusun Sumbermulyo, dan Dusun Bendorejo, Desa Sumberagung. Pada Dusun Sumbermulyo, ada sebanyak 92 ekor sapi yang terserang PMK.
Ia menambahkan dari seratusan ekor sapi yang terkena PMK tersebut, berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini ada sebanyak 15-16 ekor yang sudah sembuh. Sapi-sapi tersebut diberikan obat dan antibiotik oleh para peternak.
"Sebenarnya yang sembuh sudah banyak, namun data yang masuk ke kami ada sekitar 15-16 ekor yang sembuh. Itu tersebar di empat kecamatan," ujarnya.
Ia menambahkan temuan kasus PMK pada hewan ternak tersebut hingga saat ini berada pada empat kecamatan dari total 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Ia meminta para peternak yang ada untuk terus mengawasi hewan ternak agar tidak terpapar PMK.
Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada laporan hewan ternak yang mati dan dipotong paksa akibat terjangkit PMK. Ada satu laporan hewan ternak mati di wilayah Kabupaten Malang, namun belum dipastikan terjangkit PMK.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling