SuaraMalang.id - Tokoh Katolik di Hong Kong, Kardinal Joseph Zen ditangkap. Pemimpin Umat Katolik tertinggi di wilayah setempat ini dianggap melanggar undang-undang keamanan nasional China.
Karsidal Joseph Zen merupakan satu dari empat orang yang ditahan terkait dengan organisasi yang dinilai telah membantu pengunjuk rasa yang membutuhkan keuangan.
Selain Kardinal Joseph Zen, juga ada penyanyi dan aktor Cantopop Denise Ho, mantan legislator Margaret Ng, dan akademisi Dr Hui Po Keung.
Mereka dituduh berkolusi dengan pasukan asing. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Human Rights Watch menyebutnya sebagai "titik terendah baru yang mengejutkan bagi Hong Kong."
Polisi Hong Kong mengatakan kepada BBC bahwa kelompok itu dicurigai meminta negara atau organisasi asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong, sehingga mengancam keamanan nasional China.
Kardinal Zen melarikan diri dari Shanghai ke Hong Kong setelah komunis mengambil alih China 70 tahun yang lalu, dan merupakan mantan uskup Hong Kong. Dia telah lama menjadi kritikus pemerintah di Beijing, berbicara untuk umat Katolik di Cina daratan dan untuk lebih banyak demokrasi di Hong Kong.
Dia pernah secara terbuka menegur Vatikan karena "menjual" ke China dengan memaksa para uskup untuk pensiun demi penggantian yang dipilih oleh Beijing.
“Menangkap seorang kardinal berusia 90 tahun karena aktivitas damainya harus menjadi kejutan baru bagi Hong Kong, yang menggambarkan jatuh bebasnya hak asasi manusia di kota itu dalam dua tahun terakhir,” kata Human Rights Watch.
Baca Juga: 2.000 Hamster di Hongkong Dimusnahkan, Warga Diminta Tak Ciumi Hewan Peliharaan
Vatikan prihatin dengan penangkapan kardinal itu, kata juru bicara Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan.
Keuskupan Katolik Hong Kong juga angkat bicara, mengatakan mereka "sangat prihatin dengan kondisi dan keselamatan Kardinal Joseph Zen".
"Kami mendesak Polisi Hong Kong dan otoritas kehakiman untuk menangani kasus Kardinal Zen sesuai dengan keadilan," tambah mereka.
Dr Hui, seorang sarjana dari Universitas Lingnan Hong Kong, ditangkap di bandara saat ia mencoba terbang ke Eropa untuk mengambil posisi akademis, lapor Hong Kong Free Press, mengutip dua sumber hukum.
Ini adalah kedua kalinya Denise Ho ditangkap dalam beberapa bulan - dia ditahan akhir tahun lalu di bawah undang-undang yang sama.
Margaret Ng juga telah ditangkap di masa lalu yakni pada tahun 2021 dia dijatuhi hukuman percobaan satu tahun karena berpartisipasi dalam demonstrasi yang tidak sah. Selama persidangan, pengacara memberhentikan pengacaranya sendiri dan memberikan pidato yang meriah, pengadilan pun bertepuk tangan.
Polisi Hong Kong mengatakan kepada BBC bahwa keempat terdakwa akan dibebaskan dengan jaminan, tetapi harus menyerahkan paspor mereka.
Mereka diyakini telah dikaitkan dengan Dana Bantuan Kemanusiaan 612, yang membantu pengunjuk rasa pro-demokrasi membayar biaya hukum dan medis mereka.
Berita Terkait
-
Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
-
Gereja Katolik Filipina Desak Duterte Buktikan Omongan Soal Hukum: Siap Hadapi Konsekuensi?
-
Rabu Abu 2025: Makna Dan Aturan Puasa Pantangannya
-
Paus Fransiskus Alami Dua Insiden Gagal Pernapasan Akut
-
Heboh Seorang Pendeta Ditangkap Polisi Terkait Prostitusi
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab