SuaraMalang.id - Dunia sedang dihebohkan kasus temuan hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Asia.
Temuan kasus ini pun mendapat respons dari pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat berhati-hati terhadap kasus ini.
Terbaru, ahli kesehatan yang juga Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mendukung upaya pemerintah melakukan survailens secara masif terhadap penyakit hepatitis misterius pada anak.
"Survailens harus dilakukan. WHO sudah memberikan kriteria bahwa kasus probable hepatitis akut bergejala berat jika pasien anak di bawah usia 16 tahun tidak ditemukan hepatitis A, B, C, D atau E," kata Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.
Baca Juga: 5 Fakta 114 Suspek Hepatitis Akut di Jawa Timur, Jangan Berenang di Kolam Umum Dulu
Tjandra mengatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit hepatitis akut bergejala berat hingga saat ini belum memiliki definisi konfirmasi secara medis, karena belum diketahui secara pasti sebabnya.
Sementara status probable, kata dia, merupakan rangkaian diagnosa sebelum status terkonfirmasi pasien diberlakukan.
Tjandra mencontohkan, laporan tiga anak di Jakarta yang meninggal diduga terinfeksi hepatitis akut berat belum bisa dikatakan sebagai probable kasus, sebab belum dibuktikan secara laboratorium adanya kemungkinan negatif terinfeksi hepatitis A, B, C, D atau E.
"Karena kalau salah satunya positif, bisa saja itu hepatitis yang lama (hepatitis A, B, C, D, E)," katanya.
Menurut Tjandra hepatitis akut sebenarnya sudah ada lama di dunia, termasuk di Indonesia tapi dalam jumlah kasus yang sangat sedikit atau jarang terjadi. Pun dengan kasus hepatitis negatif A, B, C, D dan E, terutama di negara maju.
Baca Juga: Giliran Dinkes Surabaya Minta Warganya Waspadai Hepatitis Akut Misterius
"Di Inggris mereka sudah bisa mendeteksi kasus negatif hepatitis A-E. Tiba-tiba di Inggris yang kasusnya jarang, jadi banyak. Itulah yang memicu situasi global saat ini," katanya.
Tjandra yang juga mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kemenkes RI itu mengatakan fenomena penyebaran hepatitis misterius di dunia yang terjadi saat ini karena dipengaruhi teknologi canggih alat kesehatan dalam mendukung upaya survailens penyakit baru di tengah masyarakat.
"Karena semua penyakit tidak mengenal paspor atau jadwal penerbangan. Dia bisa menyebar. Kalau kita mau telusuri, mungkin saja penyakit itu menyebar di setiap tempat, itu adalah fenomena yang ditangani di bidang penyakit menular," katanya.
Sebelumnya dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (5/5), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong upaya masif pelacakan hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah untuk memastikan penyebaran kasus.
"Kita tidak ada jeleknya kalau lebih ofensif. Jadi, tidak menunggu, tapi proaktif melakukan penyisiran agak besar-besaran di setiap daerah untuk memastikan bahwa hepatitis akut belum menyebar ke mana-mana," katanya.
Muhadjir mengatakan upaya pelacakan kasus di setiap daerah diharapkan bisa memberi peluang bagi otoritas terkait maupun tenaga medis dalam upaya pencegahan dini penyakit. ANTARA
Berita Terkait
-
4 Drama China yang Dibintangi Zhao Lusi yang Sayang untuk Dilewatkan
-
The Girl Who Fell Beneath the Sea: Fantasi Dunia Dewa dari Mitologi Korea
-
Review Buku 'Who Rules the World?', Ketika Kekuasaan Global Dipertanyakan
-
Kenapa Makanan Tak Boleh Didiamkan Lebih dari 2 Jam di Suhu Ruang?
-
Tiket Terjual Habis, Doyoung NCT Tutup Musikal The Man Who Laughs di Seoul
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Korban Hanyut di Pantai Balekambang Malang Akhirnya Ditemukan
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial