Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 02 Mei 2022 | 07:30 WIB
Kirab oncor menyambut Idul Fitri di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (1/5/2022) malam. [Suara.com/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri berlangsung meriah di Banyuwangi Jawa Timur, Minggu (1/5/2022) malam. Warga menggelar kirab oncor berkeliling desa setempat.

Tradisi kirab oncor atau biasa disebut obor ini kompak diikuti masyarakat Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Tak tanggung-tanggung ratusan warga tumpah ruah bersama mengikuti kirab oncor, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Rute yang dilewati kirab mulai dari kantor kepala desa, dan masjid. Kian meriah, kirab diiringi musik hadrah kuntulan khas Bumi Blambangan.

Tak lupa, untuk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan kirab oncor, seluruh masyarakat dipandu para pemuda yang tergabung dalam Pengurus Ranting GP Ansor Desa Kenjo. 

Baca Juga: Salat Idul Fitri di Lapangan Parkir Pelabuhan Makassar, Jemaah Dibebaskan Dari Biaya Parkir dan Biaya Masuk Pelabuhan

"Tradisi ini setiap tahun pasti digelar, tujuannya untuk bersama-sama menyambut kemenangan pada hari raya idul fitri. Lantunan takbir dikumandangkan di setiap sudut desa, agar keberkahan senantiasa mengalir di Desa kami," kata H Mukarrom yang juga Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kenjo.

Obor memiliki arti tersendiri bagi warga Kenjo, api yang menyala berarti semangat juang selama sebulan Ramadhan yang telah terbayar dengan hadirnya hari raya Idul Fitri.

Batang obor yang masih dibuat dengan bambu melambangkan kearifan lokal yang memiliki seni tradisional tinggi seperti kepribadian masyarakat Kenjo yang kental dengan adat budaya luhur.

"Yang menjadi nilai lebih dari kitab oncor adalah kehidupan guyub rukun yang harus terjaga antar sesama masyarakat," jelasnya.

Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi 

Baca Juga: Sebelum Berangkat Salat Idul Fitri, Berikut Amalan Sunnah yang Perlu Anda Lakukan

Load More