Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 22 April 2022 | 17:06 WIB
Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Kampanyekan Kelestarian hingga Tolak Aktivitas Tambang di Jember. [Suarajatimpost.com]

SuaraMalang.id - Sebanyak 50 mahasiswa dari berbagai organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di Kabupaten Jember memperingati Hari Bumi, Jumat (22/4/2022).

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa melakukan longmarch dari Universitas PGRI Argopuro Jember, Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari menuju Pendapa Wahyawibawagraha Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Patrang.

Mereka berjalan sejauh kurang lebih 3 kilometer mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar.

"Tujuannya kita memperingati hari bumi ini. Kita mengusung tema konservasi jangan di hianati. Artinya terhadap alam ini kita harus bisa menjaga dengan baik," kata Korlap Aksi Abdul Hakim.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Jember Jumat 22 April 2022 Lengkap Doa Buka Puasa

Lanjut Hakim, ada tiga persoalan lingkungan penting untuk disampaikan kepada masyarakat, khususnya di Jember.

"Yang perlu jadi perhatian, pertama untuk masyarakat di sekitar bantaran sungai bedadung. Masih banyak yang sering membuang sampah langsung ke sungai. Kami dari anak-anak pecinta alam sudah mengidentifikasi berapa jumlah tumpukan sampah bedadung dan lainnya. Kami harap itu untuk dihentikan," kata mahasiswa asal Universitas Jember ini.

Kata Hakim, pemerintah daerah bisa menegaskan adanya aturan hukum soal menjaga lingkungan Sungai Bedadung.

"Tumpukan sampah di Aliran sungai bedadung itu, minimal setinggi kurang lebih 3 meter jika dikumpulkan. Itu hasil ekspedisi 3 sungai yang kita adakan beberapa waktu lalu. Hal ini harus jadi perhatian pemkab Jember," ucapnya.

Kemudian, lanjut Hakim, soal kepedulian terhadap kekayaan alam Jember, yakni Gumuk.

Baca Juga: Jadwal Imsak Jember Jumat 22 April 2022, Lengkap Bacaan Niat Puasa Ramadhan

"Kami membentuk portal gumuk, kita gaungkan save gumuk. Kita angkat isunya, agar kekayaan alam yang bermanfaat untuk melindungi wilayah Jember ini, tidak terus dieksploitasi. Ada alasan dengan banyaknya jumlah gumuk di Jember ini," ulasnya.

Load More